x

Nasib Sial Dialami TKI, Bermaksud Merubah Nasib di Kamboja Malah Ditipu dan Diacam

waktu baca 3 menit
Rabu, 7 Sep 2022 09:09 0 83 Redaksi Liputan 86

LAMONGAN, L86News.com – Nasib nahas harus dialami oleh Dian, pria asal Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan. Dian yang hendak merubah nasibnya dengan cara bekerja di negara Kamboja, ia justru menjadi satu dari puluhan WNI (Warga Negara Indonesia) yang jadi korban penipuan di negara yang berjuluk neraka dunia tersebut.

Dian bercerita, apa yang dialaminya ini bermula saat ia berangkat ke Kamboja melalui salah satu agen penyalur TKI. Kala itu, ia dijanjikan untuk diberi pekerjaan sebagai customer service.

Sayangnya, bukannya mendapat kerjaan jadi customer service, Dian malah disuruh untuk menipu seseorang saat singgah di negara Kamboja.

“Ternyata kerjanya tidak sesuai, kita disuruh untuk bisa penuhi target Rp150 juta dalam waktu satu bulan. Kalau tidak bisa memenuhi, maka sebagai hukumannya kita disuruh push up 100 kali, lari putar lapangan 10 kali, dan gaji kita dipotong 400 dolar,” ujar Dian, Senin (5/9/2022).

Lebih rinci mengenai pekerjaannya di Kamboja, Dian menjelaskan bahwa ia dipaksa untuk mengambil gambar atau foto Instagram seorang wanita. Setelah itu, ia disuruh untuk membuat akun Facebook dengan foto profil yang ia ambil tersebut.

Lalu saat akun Facebook itu siap, ia diminta untuk berkenalan dengan seorang laki-laki atau calon korban. Setelah terperangkap, barulah sang korban diperas dan dimintai sejumlah uang.

“Kerjanya disuruh jadi penipu mas. Saya bekerja di sana selama 18 hari, tapi saya tidak dapat gaji. Bahkan teman-teman saya yang sudah lama di sana pun juga belum gajian,” terangnya.

Mengetahui apa yang dilakukannya ini tak wajar, Dian kemudian berupaya untuk kabur dan kembali pulang ke Indonesia. Keputusan tersebut ia ambil lantaran ia dan teman-temannya tak betah dengan sistem kerja yang diterapkan.

Tak cukup itu, kata Dian, teman-temannya kerap mendapat intimidasi serta ancaman. Bahkan juga ada yang disekap dalam sebuah kamar apabila membantah atau melakukan perlawanan.

“Teman saya yang dari Provinsi Banten ada yang disekap dan diperlakukan tidak baik. Untungnya, saya lolos dari penyekapan. Saya dan teman-teman bersyukur bisa kembali ke sini. Dipulangkan oleh pemerintah Indonesia ke Lamongan,” imbuhnya.

Kini setelah pulang ke Lamongan, Dian harus kembali bekerja menjadi montir. Ia juga harus menyisihkan uangnya agar bisa membayar hutang yang ia pinjam untuk biaya pemberangkatan ke Kamboja.

“Awalnya ingin merubah nasib kerja di Kamboja, bisa biayain sekolah adek dan memenuhi kebutuhan keluarga. Tapi sekarang sudah habis uang Rp13 juta malah harus pulang,” bebernya.

Dian juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan agar bisa turut membantu musibah yang ia alami. Dengan begitu, beban hutang yang ia tanggung bisa segera lunas.

“Mudah-mudahan ada bantuan dari Pemerintah Lamongan mas. Biar hutang saya bisa segera lunas,” harapnya.

Reporter : riq/kun/beritajatim


Eksplorasi konten lain dari L86News.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

LAINNYA
x
x