x

Polda Jambi Gagalkan Peredaran 11,5 Kg Ganja Asal Sumut

waktu baca 2 menit
Kamis, 1 Mei 2025 10:30 89 Redaksi

JAMBI, L86News.com – Personel Ditresnarkoba Polda Jambi berhasil menggagalkan peredaran ganja kering seberat 11,559 gram (11 kilogram lebih) yang dibawa dari Sumatera Utara via Riau menuju Jambi.

Pengungkapan tersebut bermula dari informasi masyarakat yang diterima anggota Ditresnarkoba pada 16 April 2025 lalu.

Hal itu dikatakan Dirresnarkoba Polda Jambi, Kombes Pol Dr Ernesto Saiser saat konferensi pers Rabu (30/4/2025).

Awalnya, kata Ernesto, diduga bahwa barang yang dibawa adalah sabu.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan di lapangan, tepatnya di Simpang Tiga Sipin, Kota Baru, Jambi, petugas menemukan bahwa barang tersebut adalah ganja.

“Petugas berhasil mengamankan satu unit mobil Avanza hitam berpelat BK beserta dua orang pelaku yang mengendarainya. Di dalam kendaraan ditemukan 10 kotak berisi ganja dengan total berat 11.559 gram,” katanya.

Menurut Ernesto, pengungkapan ini merupakan bukti nyata atas respons cepat Polda Jambi terhadap informasi dari masyarakat.

“Ini adalah tantangan dan sekaligus jawaban atas kepercayaan masyarakat kepada kami. Informasi sekecil apapun yang disampaikan akan kami tindak lanjuti secara serius,” ujarnya.

Dijelaskannya, pelaku berinisial AMN (34) dan AS (25) merupakan warga asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Barang haram tersebut awalnya dibawa sebanyak 13 bungkus dari Tapanuli Selatan, namun sebanyak 3 kilogram dibuang di wilayah Bagan Batu, Riau dan sisanya dibawa ke Jambi sebelum akhirnya berhasil digagalkan.

“Nilai ganja ini jika dikonversi secara ekonomi sekitar Rp 11,5 juta. Namun dampak sosialnya jauh lebih besar, satu gram ganja bisa disalahgunakan oleh empat orang, artinya kita telah menyelamatkan lebih dari 46 ribu jiwa dari potensi kecanduan,” katanya.

Ia bilang, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2011 tentang Rehabilitasi Narkoba, keberhasilan ini secara tidak langsung turut menyelamatkan potensi kerugian negara hingga 208 miliar dari biaya rehabilitasi pengguna.

“Keberhasilan ini bukan akhir, namun pengingat bahwa peredaran narkoba masih menjadi ancaman nyata. Kami akan terus bersinergi dengan semua pihak, termasuk mendalami kasus ini dengan berkoordinasi dengan kepolisian di Polda Sumut demi menekan peredaran narkoba lintas provinsi,” pungkasnya.

Kini, kedua pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.

Mereka dijerat dengan Pasal 111 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun, serta pidana denda paling sedikit Rp 800 juta hingga Rp 8 miliar.

Sementara itu Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno mengingatkan bahwa Polda Jambi akan terus serius dalam pemberantasan Tindak pidana Narkoba dalam mendukung program Bapak Presiden Asta Cita.

“Mengungkap jaringan dan menangkap pelaku baik bandar serta pengedarnya demi menyelamatkan generasi muda Jambi dari penyalahgunaan narkotika adalah komitmen kami,” katanya.

Kontributor : Tiko

KOLOM IKLAN







LAINNYA
x
x