KEBUMEN, L86NEWS.COM – Keberatan dengan semakin mahalnya pembayaran listrik di rumahnya, SU salah seorang warga mendatangi Kantor Unit PLN di Kabupaten Kebumen bermaksut merubah tagihan listrik miliknya dari R1 900 M menjadi R1 900 subsidi.
Dengan membawa dan menunjuk kan Kartu Keluarga (KK), Kartu tanda Penduduk (KTP), dan KIS, harapan warga tersebut belum juga terkabul. Berdasar keterangan petugas PLN, Ia harus mengaktifkan data melalui BDT dari pusat.
Salah satu pegawai kantor Unit PLN Kebumen yang tidak mau disebut namanya menjelaskan jika ingin merubah tegangan arus listrik harus mengaktifkan data melalui BDT pusat. “Kita di sini hanya bisa membuka tetapi tidak bisa merubah,” ujarnya.
SU pun akhirnya di arahkan untuk mendatangi dan meminta bantuan ke Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kebumen untuk mengaktifkan datanya terlebih dahulu, sebab hanya (Dinsos) yang bisa mengaktifkan datanya.
Setelah di cek di Dinsos Kebumen, data SU aktif dan tidak ada masalah. Dinsos menggunakan data terbaru yakni Data Terpadu Keluarga Sejahtera (DTKS), sedangkan pihak Unit PLN menggunakan data lama yaitu Basis Data Terpadu (BDT) tahun 2016.
Seharusnya pihak PLN sudah menggunakan data terbaru dengan meng update data tersebut menjadi DTKS. Sehingga dalam memberikan pelayanan ke masyarakat terkesan menghambat dan menimbulkan pertanyaan besar di tengah masyarakat.
Saat di konfirmasi, Super Visor Pelayanan data BDT PLN Kebumen, Wahyu menjelas kan bahwa kantor unit hanya sebagai user (penerima data). “Update data hanya bisa di lakukan oleh kantor pusat. Dan secara sistem, unit tidak update data karena tidak ada pekerjaan itu,” ungkap Wahyu.
Kepala Kantor Unit PLN Kebumen, Harry Anggriawan menerang kan bahwa Updateing (Ferval) hanya di lakukan 4 kali dalam satu tahun. “Namun pihak unit tidak mengetahui kapan waktunya,” tambahnya, Senin (7/3/2022).
SU berharap pelayanan Unit PLN di wilayah kebupaten Kebumen bisa ditingkat lebih baik kedepannya. Sehingga tidak ada lagi warga masyarakat yang di rugikan dan mengeluhkan soal data seperti yang ia alami.
Reporter : Sunardi