x

8 Pekon di Tanggamus Masih Terisolasi, Para Tokoh Berharap Ada Perhatian Dari Pemerintah

waktu baca 2 menit
Selasa, 25 Okt 2022 12:15 142 Redaksi

TANGGAMUS, L86News.com – Jas merah jangan dilupakan, demikian kutipan putra sang fajar lantaran tanpa perjuangan para leluhur dan pini sepuh kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia akan sulit dicapai.

Maka mereka adalah pahlawan kusuma bangsa. Hingga menaruhkan jiwa dan raga serta keluarga demi membela Tumpah darah Indonesia yang tercinta.

“Kita melihat kembali sejarah seperti halnya wilayah Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus pemekaran dari Kecamatan Kota Agung,” ujar Andika Mahasiwa UT di Tanggamus, Selasa (25/10/2022).

Dimana, menurut dia, Kecamatan Pematang sawa memiliki 14 pekon (Desa). Sementara untuk wilayah 8 Pekon masih sangat tertinggal karena susahnya akses masyarakat yang hanya bisa di tempuh mengunakan jalur laut.

“Sementara, delapan Pekon tersebut ketika akses jalan darat bisa dilalui tentunya akan mempermudah kendaraan baik roda dua dan empat dan secara otomatis, perekonomian masarakat akan lebih maju dan meningkat,”Jelasnya Tokoh Pemuda Pekon Tampang itu.

Kepada Liputan86, Batin Drs Azuddin Thalib mewakili masyarakat delapan pekon terisolir menjelaskan bahwa wilayah Pekon Tampang berdiri senjak penjajahan belanda tepatnya 1 Juli 1906.

“Sedangkan indonesia merdeka sudah berusia 77 tahun dan kita mengalami kemerdekaan. Namun kami disini merasa lelah tetap semangat untuk maju,” ujarnya.

Namun, kata dia tanpa dukungan Pemerintah Pusat melalu Pemerintah Kabupaten Tanggamus dan Pemerintah Provinsi Lampung tidak akan ada apa apanya. “Untuk itu kami mohon agar dapat meneruskan akses jalan menuju pekon kami yang terdiri dari delapan pekon ini,” ucapnya.

Dengan kerendahan hati, ia memohon agar para pemangku jabatan dapat menerus kan dan memperjuangkan wilayah nya agar akses jalan darat bisa berjalan lancar.

“Sesuai dengan pengamalan Pancasila dalam sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ungkap tokoh masyarakat Kecamatan Pematang Sawa yang berdomisili di Pekon Gukhing itu

Rohmuddin mantan sekretaris Pekon Tampang menambahkan bahwa pekon tampang sejak penjajahan belanda sudah ada, bahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah merdeka masuk dalam usia 77 tahun. Namun keadaan masih sangat miris.

“Mohon kiranya bapak bapak yang berada dipusat Pemerintahan Pusat maupun daerah dapat memperjuangkan tempat kami ini yang masih terisolir dapat segera dibangun akses jalan darat. Jangan hanya janji janji politik saja, bagi pejabat politik baik itu Legislatif maupun Eskutif. mohon sekali lagi keinginan warga delapan Pekon dapat terwujudkan,” tutupnya.

Reporter : Suhaili

KOLOM IKLAN







LAINNYA
x