MANGGARAI TIMUR, L86News.com – Pasangan Calon Bupati Manggarai Timur, Siprianus Habur mengkritik infrastruktur yang menjadi permasalahan utama di Kabupaten Manggarai Timur yang tidak diperhatikan oleh pemerintah dinilai blunder dalam statmen politik.
Beberapa kali dalam statmen politiknya, Siprianus cendrung mempermasalahkan infrastruktur yang hampir tidak diurus oleh pemerintah daerah selama ini.
Menanggapi hal itu, Direktur eksekutif Pusat Studi Politik dan Pemerintahan Indonesia (Puspolrindo), Yohanes Oci menyatakan statmen politik Siprianus Habur itu sebetulnya sedang mengkritik dirinya sendiri.
Sebab, kata Oci, Siprianus Habur pernah menjabat DPRD Kabupaten Manggarai Timur selama 3 periode dan mengundur kan diri pada tahun 2022 karena dicalon kan menjadi wakil Bupati Manggarai Timur mendampingi Andre Agas.
“Dia (Siprianus Habur) sebenarnya lagi mengkritik dirinya sendiri. Dia lupa kalau selama menjadi anggota DPRD itu bahwa dia adalah bagian dari pemerintahan daerah,” tegas Yohanes Oci melalui sambungan telepon selulernya (29/09/2024).
Ia meminta agar calon bupati dari Paket Harum itu mempelajari lagi UU No.23 Tahun 2014 dan pelajari lagi fungsinya sebagai anggota DPRD.
“Mungkin belum baca undang-undang nomor 23 Tahun 2014 dan tidak memahami fungsinya sebagai anggota DPRD selama ini. Biar tidak blunder dalam menyampaikan statmen politik mending dia (Siprianus Habur) baca dulu seluruh regulasi dan pahami akan fungsinya ketika menjabat DPRD dan Wakil Bupati,” ujar akademisi Kabupaten Manggarai Timur ini.
Lebih lanjut ditegaskannya apalagi Sipranus Habur itu pernah menjabat ketua komisi C bidang khusus pembangunan tapi gagal dalam membawa aspirasinya sebagai ketua Komisi C kepada Bupati dan wakil bupati, itu menandakan kegagalan dirinya dalam membangun komunikasi politik dalam pemerintahan.
“Dia (Siprianus Habur) kalau tidak salah pernah menjabat ketua Komisi C khusus bidang pembangunan, tapi kok dia gagal membawa aspirasinya dan itu menandakan kegagalan dirinya dalam komunikasi politik di pemerintahan,” tutupnya.
Reporter: Bino Maot