Sikapi Invasi Rusia ke Ukraina, IWPG Sampaikan Pernyataan Anti Perang ke PBB dan UE

waktu baca 3 menit
Rabu, 9 Mar 2022 12:13 0 108 Redaksi

KOREA SELATAN, L86NEWS.COM –  International Women’s Peace Group (IWPG) menyatakan prihatin terkait invasi Rusia ke Ukraina. Secara tegas, IWPG mendesak agar di lakukan penyelesaian secara damai.

Demikian di sampaikan Ketua IWPG Hyun Sook Yoon melalui rilis yang di terima di meja Redaksi Liputan86, Senin malam (07/03/2022).   

Dalam pernyataannya, IWPG menulis bahwa serangan militer Rusia di Ukraina adalah tindakan yang melanggar piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan hukum internasional. Nyawa orang-orang Ukraina harus dihargai.

Selain itu, IWPG juga mendesak PBB dan Aliansi Global Lembaga Hak Asasi Manusia yang bertanggung jawab menjaga perdamaian agar segera menyelesaikan situasi di Ukraina, menghenti kan serangan udara Rusia dan membuat langkah-langkah untuk melindungi pengungsi dan menjamin semua orang kembali ke rumah mereka.

Untuk menemukan langkah tersebut perdamian di Ukraina, IWPG juga akan membuat pernyataan penolakan perang kepada Kemenlu Rusia, Ukraina, Markas Besar Uni Eropa (UE), Kemenlu 27 negara anggota, Sekjen PBB, Misi Tetap PBB untuk Ukraina, Delegasi Uni Eropa untuk PBB, Kedutaan Besar Rusia dan Ukraina di Korea. 

Pernyataan juga akan dikirim ke Misi Tetap dan Kedutaan Besar PBB di Korea dari negara-negara yang abstain dari pemungutan suara untuk mengadopsi resolusi bagi Rusia untuk menarik pasukan militer di Ukraina. 

Sebagai LSM internasional dalam status konsultatif khusus dengan Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN ECOSOC), IWPG juga berencana untuk melakukan demonstrasi online anti-perang melalui cabang-cabangnya di seluruh dunia dan kampanye tanda tangan anti-perang online dengan lebih dari 450 organisasi mitra.

Pernyataan IWPG Mengenai Invasi Ukraina oleh Rusia adalah 1. Mendesak pemerintah Rusia untuk segera menghentikan invasi yang secara serius mengancam keselamatan dan kehidupan warganya dan warga Ukraina, serta menyelesaikannya melalui dialog damai!

2. Serangan pendahuluan militer Rusia di Ukraina adalah tindakan militer yang melanggar Piagam PBB dan hukum internasional. 

3. Nyawa begitu banyak orang muda telah diambil, dan tidak diketahui berapa banyak lagi yang akan diminta untuk di korbankan di masa depan.

4. Perempuan berdebar-debar dan meratapi kematian keluarga mereka yang di dorong oleh perang. 

5. Bayi dan anak-anak yang tidak tahu apa-apa kehilangan nyawa mereka dalam pemboman itu.

6. Apapun alasannya, penggunaan kekuatan bukanlah jawabannya.Pemerintah Rusia harus mengakui keseriusan keadaan tidak manusiawi saat ini, dan segera menarik pasukannya untuk menghentikan penggunaan kekuatan. 

7. Rusia harus segera menghentikan aksi militernya yang memiliki konsekuensi bencana. Rusia harus menghargai kehidupan rakyatnya sendiri dan rakyat Ukraina.

8. Komunitas internasional menginginkan perdamaian.Serangan pendahuluan oleh militer Rusia jelas merupakan pelanggaran terhadap PiagamPerserikatan Bangsa-Bangsa. 

9. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Aliansi Global Lembaga Hak Asasi Manusia Nasional, yang bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian, harus menyelesaikan krisis Ukraina sesegera mungkin.

10. Tolong hentikan serangan udara pemerintah Rusia segera untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari perang ini. Silakan mengambil tindakan untuk melindungi pengungsi dan tindakan untuk memungkinkan orang kembali ke negara asal mereka.

“Sebagai LSM internasional dalam status konsultatif khusus dengan UN ECOSOC, kami, International Women’s Peace Group, didirikan untuk menghentikan perang dan mewujudkan perdamaian dunia, bersama dengan 3,9 miliar perempuan di seluruh dunia,” ujar Ketua IWPG Hyun Sook Yoon 

“Kita tidak bisa mentolerir tindakan anti-damai yang mengancam kehidupan berharga umat manusia.Oleh karena itu, kami akan terus mengutuk keras setiap tindakan kekerasan dan kejam di dunia yang menyebabkan perang,” pungkasnya.

Reporter : Julie

LAINNYA