Upayakan Perdamaian dan Penghentian Perang, IWPG Gelar Only Peace Conference

waktu baca 3 menit
Rabu, 16 Mar 2022 20:03 0 113 Redaksi

KOREA SELATAN, L86NEWS.COM – Acara Only Peace Conference di gelar oleh International Women’s Peace Group (IWPG) Cabang Gyeonggi Seoul Selatan. Kegiatan di gelar sebagai bentuk aksi menentang perang Rusia-Ukraina.

Mendesak dan mendukung komunitas global untuk mendeklarasikan perdamaian dan penghentian perang atau Declaration of Peace and Cessation of War (DPCW) sebagai hukum internasional, serta menyerukan No War, Stop War, Only Peace untuk perang Rusia-Ukraina.

Pada Only Peace Conference yang di gelar secara online 6 Maret 2022 lalu oleh IWPG Cabang Gyeonggi Seoul Selatan itu, para peserta membahas perlunya Deklarasi Perdamaian dan Penghentian Perang untuk di sahkan menjadi hukum internasional, terutama pada masa perang.

Acara tersebut sengaja di siapkan untuk mendorong kerja sama dunia dalam mendukung pemberlakuan hukum internasional dan menanda tangani ikrar perdamaian dunia.

Acara bertema Kerjasama Perempuan dalam Perdamaian Berkelanjutan itu, secara daring dihadiri 158 tokoh perempuan dari Amerika Serikat, Belize, Venezuela, Meksiko, Peru, Nigeria, Indonesia, Filipina, Hong Kong, dan Korea Selatan.

Pesan ucapan selamat di sampaikan Yulyanto Walikota Salatiga dari Indonesia. “Saya mengucapkan selamat dan mendukung upaya IWPG mewujudkan perdamaian dunia berkelanjutan dengan 3,9 miliar perempuan di seluruh dunia,” ujarnya.

Walikota Yulyanto mengucap kan selamat atas keberhasilan penyelenggaraan Only Peace Conference. Ia pun mendukung sekaligus menanda tangani Memorandum of Agreement (MOA) dengan IWPG. 

Dalam sambutannya, Sharon Angel, seorang jurnalis Amerika yang berbasis di Los Angeles dan perwakilan dari A North Production mengatakan melalui Pendidikan Pelatihan Pengajar Perdamaian (PLTE) IWPG, perempuan yang menderita diskriminasi dan prasangka karena agama dan budaya hatinya disembuhkan dari mereka. 

“Dan awal dari perdamaian dunia adalah membantu semua wanita menemukan kedamaian mereka sendiri dengan membagikan perdamaian batin ini dari keluarga, tetangga, dan masyarakat mereka kepada dunia,” tukasnya.

Sholai Lim, Ketua Dewan Pengembangan Wanita Provinsi Davao de Oro di Filipina dan duta besar untuk IWPG, membagikan cerita bahwa dia memimpin jalan untuk mendirikan monumen perdamaian di negaranya. 

Ia menyatakan, sebagai duta IWPG, demi terwujudnya perdamaian berkelanjutan, monumen perdamaian pertama IWPG sedang di persiapkan di pusat kompleks pemerintahan negara bagian. 

“Pada tanggal 8 Maret 2022 lalu telah dilakukan peletakan batu pertama Tugu Perdamaian IWPG yang di adakan di Davao De Oro,” ujar Sholai Lim.

Eun-young Go, Kepala Departemen Kerjasama Internasional IWPG menyata kan dirinya perlu melengkapi hukum internasional PBB saat bekerja sebagai LSM untuk perdamaian perempuan, hak asasi manusia, anak- anak dan perempuan. “Mari kita bekerja sama agar DPCW dapat diadopsi oleh PBB,” tandasnya.

Acara Only Peace Conference di akhiri dengan penanda tanganan Ikrar Perdamaian Perempuan Internasional oleh seluruh peserta yang hadir dengan harapan perdamaian di Ukraina. 

Melalui petisi tandatangan, mereka menuntut perang segera di berhentikan. Para peserta serentak menyerukan, No War, Stop War, Only Peace. Peserta menyatu dengan IWPG sehingga 10 Pasal dan 38 Klausul DPCW dapat di setujui oleh PBB dan diakui sebagai hukum internasional. 

Untuk di ketahu, IWPG adalah sebuah LSM internasional dalam status konsultatif khusus dengan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (Un Ecosoc) dan Badan Komunikasi Global (UN DGC) yang melakukan hubungan masyarakat dengan 430 organisasi koperasi dari 130 negara untuk mendesak pemberlakuan DPCW.

Reporter : Julie

KOLOM IKLAN






LAINNYA