Sikapi Konflik Antar Warga di Pulau Haruku, Mahasiswa Malut Nyatakan Sikap

waktu baca 2 menit
Sabtu, 29 Jan 2022 12:02 0 142 Redaksi

PALU, L86NEWS.COM – Sikapi dugaan sengketa tanah yang berujung pembakaran rumah dan tewasnya 2 warga di perbatasan Desa Kariuw dan Desa Ori, Kecamatan Haruku, Kabupaten Maluku Tengah pada Selasa (25/1/2022), Mahasiswa menyatakan sikap.

Pernyataan sikap sebagai bentuk keprihatinan atas  peristiwa tersebut, di sampaikan paguyuban mahasiswa Maluku Utara (Malut) yang berada di Kota Palu di Sekretariat Himpunan Mahasiswa Taliabu (HMT) Cabang Palu, Jumat malam (28/1/2022).

Tiga perwakilan paguyuban yang terdiri dari Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa (IPPM) Malut, Himpunan Mahasiswa Halmahera Selatan dan Himpunan Mahasiswa Taliabu menyatakan sikap sebagai berikut.

Pertama, bahwa kami akan menjaga keamanan serta tidak akan terpengaruh oleh berita-berita yang memprovokasi atau hoax terkait kejadian di Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Kedua, bahwa kami akan menjunjung tinggi sikap toleransi  diantara sesama warga masyarakat tanpa memandang suku, agama, ras dan antar golongan.

Ketiga bahwa kami siap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. 

Pernyataan sikap tersebut di tanda tangani oleh Sarwan Kungaha selaku koordinator Paguyuban Mahasiswa Maluku Utara, Rifay Kumaaya dari Ikatan Pemuda Pelajar Mahaiswa Maluku Utara dan perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Taliabu Cabang Palu.

Dikutip dari Tribun Ambon, peristiwa mengenaskan (konflik) antar warga itu di duga akibat sengketa tanah di perbatasan Desa Kariuw dan Desa Ori, Kecamatan Haruku, Kabupaten Maluku Tengah pada Selasa (25/1/2022)

Kabar tersebut dibenarkan oleh Kabidhumas Polda Maluku Kombes Pol. Muhamad Roem Choirat. “Betul ada terjadi konflik antara dua desa bertetangga di Pulau Haruku,” kata Roem, Rabu (26/1/2022).

Menurutnya, penyebab bentrokan di duga akibat sengketa tanah diperbatasan antar kedua desa hingga terjadi salah paham. “Akibat peristiwa itu, diduga 2 orang meninggal dunia dan sejumlah rumah terbakar.

Reporter ; Abdul Rahman Tjani

LAINNYA