Tingkatkan Kompetensi Guru, SMAS St.Gregorius Reo Gelar MGMP Tingkat Sekolah

waktu baca 6 menit
Minggu, 21 Jul 2024 13:49 321 Redaksi

MANGGARAI, L86News.com – Sekolah Menengah Atas Swasta Katolik (SMAS) Santo Gregorius Reo Kelurahan Mata Air Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali menggelar kegiatan Musywarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 18-20 Juli 2024.

Kegiatan MGMP menjadi agenda rutin tahunan bagi para guru di SMAS St.Gregorius Reo untuk mempersiapkan pembelajaran pada semester baru. Dalam kegiatan ini para guru membuka ruang kolaboratif berbagi pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi profesionalitas dalam mempersiapkan model pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.

Untuk MGMP kali ini digelar dengan model berbeda dari semester sebelumnya, dimana para guru diberi kesempatan untuk melakukan refleksi pelaksanaan pembelajaran yang telah berjalan dan diakhir kegiatan para guru diberikan kesempatan untuk belajar bersama dengan melakukan simulasi mengajar sebagai persiapan mengajar pada kelas sesungguhnya.

Kegiatan hari pertama, Kamis (18/07/2024) dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dilanjutkan refleksi bersama tentang penerapan pendidikan yang menuntun.

Pada sesi ini para peserta MGMP menyaksikan vidio inspiratif tentang tugas guru dalam proses menuntun murid. Usai refleksi dilanjutkan dengan materi tentang kurikulum merdeka yang dibawakan oleh pengawas pembina SMA Kabupaten Manggarai bapak I Gede Cahya Widiarta,S.Pd.

Pada sesi ini para guru dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam penyusunan perangkat ajar kurikulum merdeka.

Dalam pengantar sesi refleksi wakil kepala sekolah kurikulum Gregorius Ambot,S.Pd,Gr menegaskan kegiatan refelski penting dilakukan guru sebagai bahan evaluasi diri dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas.

“Refleksi ini merupakan momen penting bagi guru untuk melakukan evaluasi diri dalam rangka perbaikan proses pembelajaran serta meningkatkan profesionalitas dalam praktik mengajar. Selain itu proses refleksi ini mendorong guru untuk berlatih berpikir kritis tentang hasil rencana pembelajaran yang sudah disiapkan.” Ungkap wakasek kurikulum itu.

Lebih lanjut, Dia mengajak para guru untuk menghidupkan kembali spirit pendidikan yang digagas oleh bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara yakni pendidikan yang menuntun murid agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.” ujarnya mengutip kata-kata Ki Hajar Dewantara.

Para guru tampak antusias mengikuti sesi ini dengan perasaan gembira dan secara terbuka melihat kembali pengalaman pembelajaran pada semester sebelumnya dan berkomitmen untuk melakukan perubahan dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif dengan media yang interaktif sehingga dapat mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik.

Salah satu peserta MGMP Yosef Epifianus Lomor,S.Pd diakhir refleksi menyatakan komitmenya dalam menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid, yakni pembelajaran yang inovatif,isnpiratif, dan menyenagkan.

“Saya berkomitmen untuk tetap menjadi pendidik yang inovatif,inspiratif, dan menyenagkan bagi peserta didik. Bukan hanya tentang materi pembelajaran tetapi pengalaman hidup yang membangitkan semangat peserta didik,” ujarny.

Hal senada disampaikan Febrianus Nagut,S.Fil, ia menyampaikan harapanya dalam menerapkan pendidikan yang menuntun.

“Harapannya, saya bisa menerapkan pendidikan yang menuntun dengan lebih baik lagi. Caranya semakin jeli mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik sehingga bisa mengarahkan peserta didik sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya. Saya berkomitmen akan melaksanakan pendidikan yang menuntun secara konsisten,” ungkapnya.

Sementara itu, Klemensia Angur,S.Pd menggungkapkan rasa bangga untuk proses refleksi yang dilakukan dalam kegiatan MGMP ini.

“Saya tentu sangat senang dengan pengalaman ini karena dengan kita menuntun pesreta didik berarti kita sungguh-sungguh menjalankan tugas dan tangggung jawab yang dipercayakan kepada kita,” jelasnya

Dengan pendidikan yang menuntun, lanjut dia tentu akan menumbuhkan motivasi internal dalam diri peserta didik sehingga menjadi pribadi yang mandiri serta berbudi pekerti luhur.

Hari kedua MGMP, diisi dengan kegiatan penyusunan perangkat ajar, para guru dibagi kedalam kelompok rumpun mata pelajaran untuk berdiskusi dan saling berbagi praktik baik membagikan pengalaman pembelajaran sebelumnya serta mendorong semangat kolaborasi dalam menghasilkan rencana pembelajaran yang inovatif dan meneyenagkan.

Sore harinya dilanjutkan dengan presentasi Rencana Pembelajaran untuk guru-guru yang mengajar kurikulum 2013, dan modul ajar bagi guru-guru yang mengajar kurikulum merdeka yang akan digunakan untuk sesi simulasi mengajar.

Pada sesi ini para guru secara bersama memberikan masukan terhadap RPP dan modul ajar yang dipresentasikan oleh rekan sejawat.

Hari ketiga, dilanjutkan dengan kegiatan belajar bersama tentang penerapan IT dalam pembelajaran, para guru secara kolaboratif meningkatkan kompetensi dalam memanfaatkan aplikasi quiziz dan liveworksheet untuk diterapkan pada proses pembelajaran di kelas pada semester yang akan datang.

Kemudian dilanjutkan dengan simulasi mengajar, para guru dibagi kedalam 4 kelompok sesuai rumpun mata pelajaran antara lain rumpun mata pelajaran Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIPA), rumpun mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, dan rumpun mata pelajaran Bahasa dan Budaya.

Beberapa guru diberi kesempatan sebagai guru model dan yang lainnya berperan sebagai peserta didik serta dua orang sebagai observer yang bertugas untuk mengamati proses simulasi pembelajaran yang dilakukan.

Sebastianus Utu,S.Pd salah satu peserta yang terlibat dalam kegiatan simulasi mengajar dari rumpun mata pelajaran bahasa Indonesia menyampaiakan rasa syukur untuk setiap kesempatan berharga selama kegitan MGMP karena bisa berkolaborasi dan belajar banyak hal tentang pemanfaatan aplikasi digital dalam pembelajaran.

“Saya dari rumpun bahasa dan budaya merasa bersyukur untuk semua proses yang sudah dilalui selama kegiatan MGM tiga hari ini, kami diberikan kesempatan untuk membuka ruang kolaboratif sehingga kami boleh berkolaborasi sesama guru mata pelajaran untuk menyiapkan perangkat-perangkat dan modul ajar sebagai bentuk persiapan untuk mengikuti proses pembelajaran disemester yang akan datang. Kami juga mendapatkan pengetahuan yang banyak berkaitan dengan aplikasi-aplikasi yang harus kami kuasai demi kelancaran selama kegiatan pembelajaran,” demikian ungkap pria yang akrab disapa Sebastian itu.

Usai simulai mengajar para guru melakukan refleksi bersama untuk mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran yang sudah direncanakan. Melalui kegiatan ini para guru diberikan kesempatan untuk saling terbuka dalam menerima dan memberi umpan balik postif dari rekan sejawat demi perbaikan pembelejaran selanjutnya.

“Pada bagian akhir kami melakukan evaluasi berkaitan dengan kekurangan-kekurangan dan keusulitan yang cendrung dihadapi oleh guru saat melakukan kegiatan pembelajaran dari evaluasi ini kami akan melihat kekurangan-kekurangan yang pada akhirnya kekurangan ini dapat kami jadikan sebagai pelajaran untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran pada semester yang sebentar lagi akan kami geluti,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala sekolah SMAS St.Gregorius Reo, RD.Yosef Oriol Dampuk,S.Fil,M.Th dihari terakhir kegiatan MGMP mengatakan penting bagai guru untuk belajar bersama agar mendapatkan pengetahuan baru dalam menigkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

“Sejauh pengamatan saya para guru sama-sama belajar untuk menjadi tenaga pengajar yang baik saling memberikan masukan tentang hal-hal yang baru dan tentunya berguna untuk peningkatan kualitas mengajar di kelas,” ungkap Imam muda Keuskupan Ruteng itu.

Lebih lanjut Ia menjelaskan terkait kemajuan zaman yang semakin modern membuat para guru semakin mudah mendapatkan sumber pengetahuan baru yang bisa dibagikan kepada siswa. Diapun berharap agar apa yang didapatkan selama proses belajar bersama pada kegiatan MGMP kali ini dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.

“Aapa lagi zaman sekarang,zaman moderen hal-hal baru mudah didapat dan tentunya hal-hal baru ini dapat dibagikan kepada para siswa, selain itu ada hal baru ini juga membuat guru harus sering belajar, ada ungkapan menjadi guru harus terus belajar samakin sering belajar semakin banyak pengetahuan yang didapat dan semakin banyak gaya mengajar yang baik pula. Mudah-mudahan apa yang diterima selama MGMP ini dapat dilanjutkkan dalam proses belajar mengajar seterusnya,” ungkapnya.

Ketua Panitia MGMP, Yakobus Gunardi Waret,S.Pd diakhir kegiatan menyampaiakan harapan dan komitmennya agar kegiatan ini bisa bermanfaat positif bagi peningkatan kompetensi guru di SMAS St.Gregorius Reo.

“Harapan dan komitmen kedepanya tentu sebagai guru kita tetap semangat dan selalu mendampingi peserta didik dalam situasi apapun,” pungkasnya.

Reporter: Gris Ambot

KOLOM IKLAN







LAINNYA
x