SURABAYA, L86NEWS.COM – Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di wilayah Surabaya secara tidak langsung meng haruskan masyarakat benar-benar peduli dan meningkat kan pengawasan terhadap perkembangan anak-anaknya.
Pembelajaran daring yang di terapkan di masa Pandemi jangan sampai di manfaatkan anak-anak untuk bermain gadget. Karena tidak sedikit orang tua luput pengawasan sehingga anak tidak belajar tapi malah bermain game atau nonton youtobe.
Pengawasan akan hal itu lah yang menjadi perhatian sejumlah pihak. Sehingga di pandang perlu sebuah upaya untuk melestarikan budaya dongeng di tengah masyarakat meski harus di lakukan dengan kesabaran, ketelatenan, dan keuletan.
Dan berangkat dari hal tersebut, Dinas Perpustakaan Kota Surabaya dan Kelurahan Jagir menfasilitasi bunda Paud dan Kader PKK untuk menambah pengetahuan tentang dongeng dan belajar mendongeng di lantai 2, aula Kantor Kelurahan setempat, Kamis (17/2/2022).
Selain Lurah Jegir, Laksmi Suproborini, ST, M.MT dan Pendongeng Nasional Harris Rizki selaku pemateri, acara juga diikuti peserta dari para bunda Paud, Kader PKK, dan masyarakat yang antusias ingin mendalami dunia dongeng untuk anak-anaknya.
“Kegiatan ini bisa diterapkan kepada masyarakat, bunda paud, dan kader PKK. Tujuan nya agar mereka bisa mendampingi putra-putrinya di rumah selama pandemi level 3 ini masuk Surabaya,” ujar Laksmi Suproborini.
Di tegaskan Laksmi, kegiatan tetap mengedepankan protokol kesehatan ketat. “Dari mulai masuk ruangan, peaerta harus mengukur suhu dan cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak, tempat duduk juga di buat agak berjauhan,” ucapnya.
Dalam kegiatan tersebut, kata Laksmi, pihaknya juga mengundang Harris Rizki pendongen nasional sebagai pemateri. “Kak Harris ini akan memberikan materi dasar mendongeng hingga mempelajari ekspresi dan karakter dalam belajar mendongeng,” jelasnya.
Di luar itu, lanjut Laksmi, Harris juga mengajak peserta untuk permainan game dalam tiap sesinya agar peserta tidak mudah bosan. Peserta juga di beri kesempatan maju ke depan untuk mendongeng secara bergantian. “Antusias dan semangat peserta mendongeng sangat baik dan enerjik,” pungkasnya.
Sementara, Nur Hayati salah satu peserta mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan tersebut. “Kami bisa menambah pengetahuan dan ilmu untuk mendongeng kepada anak-anak. Terima kasih atas ilmunya,” tukas Nur
Reporter : Sunardi