x

Warga Desa Golo Lujang Keluhkan Pemasangan KWH Listrik Yang Hingga Kini Belum Menyala

waktu baca 7 menit
Rabu, 7 Agu 2024 18:38 298 Redaksi

MANGGARAI BARAT, L86News.com – Warga Desa Golo Lujang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat mengeluhkan pelayanan listrik yang hingga kini belum  menyala. Padahal, seharusnya sudah menyala sejak bulan  Juni 2024 lalu. 

Berdasar informasi di lokasi, setidaknya terdapat 6 anak kampung di desa tersebut telah dilakukan pemasangan instalasi listrik. Namun, instalasi listrik di Kampung Kaung, Ngaet, Lesem, Ndari Leso, Kombak dan Pilus itu hingga kini masih belum menyala. 

Secara administrasi, sebagian besar warga telah menyetor kan uang untuk biaya instalasi listrik kepada vendor rekanan PLN Labuan Bajo. Dan sesuai sosialisasi awal, listrik di wilayah tersebut akan nyala pada bulan Juni 2024 lalu. 

“Perjanjiannya paling cepat bulan Juni, paling lambat bulan Juli. Tapi sampai saat ini belum juga nyala. Pada hal kita semua sudah bayar meski ada yang baru setengah. Ini sudah bulan Agustus tapi belum juga nyala,” kata Lipus Noho Ketua RT setempat kepada wartawan, Senin (5/8/2024).

Menurutnya, warga Kampung Kaung sudah puluhan tahun menanti kehadiran listrik. Ia mencerita kan bahwa pada bulan April 2024 warga di kampung itu merasa lega ketika PLN melakukan sosialisasi pembangunan jaringan listrik di desanya. 

Namun, warga mulai merasa kecewa karena pihak vendor PLN dinilai tidak menepati janji. “Semua tanaman di pinggir jalan sudah digusur. Sekarang kita kecewa, mau bilang apa karena kita butuh nyala, butuh terang,” jelasnya

Senada juga di sampaikan tokoh adat Leonardus Ludung (82). Menurutnya, perjanjian awal dengan pihak vendor listrik akan nyala setelah ada pembayaran stengah hingga lunas. Namun, meski hampir semua warga telah membayar uang meteran, listrik belum juga menyala. 

“Saya Tua Golo Kaung, jadi begini vendor bilang, kalo listrik tidak nyala uang harus dibayar stengah, maka listrik menyala, kemudian akan di bayar lunas setelah listrik menyala semua untuk warga. Tunggu menyala belum juga menyala, sementara yang lain menyusul melakukan pembayaran,” kata Leonardus.

Ia menjelaskan sejak bulan Mei 2024 hingga sekarang listrik di kampung itu belum juga menyala. Ia pun mempertanyakan alasan pihak PLN. 

“Sejak bulan 4, 5 dan 6 belum juga nyala bahkan hingga bulan 7 belum juga menyala. Padahal dulu perjanjiannya kalau belum lunas uang maka listrik belum nyala. Tapi ketika uang sudah lunas, listrik belum juga nyala,” sesalnya.

Lebih lanjut Leonardus menyebut ada informasi lain dari Pemerintah Desa Golo Lujang terkait belum menyala nya listrik di wilayah itu. “Ada dugaan listrik belum menyala karena menunggu kunjungan Bupati Mabar. Tapi kami belum tau pasti kapan,” ungkapnya. 

“Tanggal kunjungan kami tidak tau, tunggu bupati baru nyala, tunggu undangan dari kami melalui kepala desa. Tapi menurut kami tidak ada hubungannya dengan bupati. Ini merupakan proyek, listrik nyala uang dibayar. Menanti kunjungan bupati listrik baru bisa nyala apa maksudnya?,” tanya Leonardus

Selain itu, masih kata Leonardus, Kepala Desa Golo Lujang juga minta uang ke warga untuk kunjungan bupati. “Tapi kami tidak mau. Informasi itu dari kepala desa. Harapan kami, listrik bisa secepatnya menyala,” pungkasnya

Sementara, Kepala Desa Golo Lujang, Yohanes Sofiani mengaku usulan jaringan listrik itu sejak tahun 2023 pasca dirinya dilantik sebagai kepala desa. Terkait keluhan maslah listrik, pihak desa sudah tahu tapi ia mengaku tidak tau alasan vendor belum menyalakan listrik.

Ia juga menjelaskan bahwa instalasi seperti meteran di desa itu sebagian besar telah terpasang. “Ada sebagian yang sudah pasang ada yang belum, tapi sebagian besar sudah terpasang semua,” ungkapnya.

“Kalau keluhan itu sudah di sampaikan kepada saya. Saya juga tidak tau, saya hanya tau mengusulkan bagiamana PLN itu bisa hadir ke sini. Dan sekarang PLN itu sudah ada, tiang listrik itu sudah ada semua tinggal hidup on off itu saja,” imbuhnya.

Saat ditanya terkait apakah sudah pernah melakukan komunikasi dengan vendor pasca pemasangan istalasi, ia menyebut akhir-akhir ini baik PLN maupun vendor belum melakukan komunikasi.

“Ada tiga itu yang masuk jalur desa, hanya saya lupa dia punya nama-nama vendornya. Salah satunya kemarin PT Lamahala, PT Lamahala itu yang sebagian besar di sini dan sudah jalan semua,” jelasnya. 

Disebutkan memang pada saat penyampaian sosialisasi awal ketika pembayaran meteran telah dilakukan, maka listrik akan menyala. “Itu yang kami tidak tau kenapa sampai sekarang tidak nyala,” imbuhnya.

Kades Yohanes Sofiani pun membantah terkait informasi tunggu Bupati Baru Nyala Listrik. Menurutnya itu tidak benar. Namun ia membenar kan jika dalam waktu dekat ada rencana bupati melaku kan kunjungan kerja ke Desa Golo Lujang. 

“Kalau soal kunjungan Bupati memang betul. Ada rencana kunjungan ke Desa Golo Lujang, tapi kunjungan kerja. Saya tidak tau soal itu, karena kita semua belum tau apa dia punya program agendanya apa,” jelasnya. 

“Saya dapat informasi hanya lewat kecamatan saja bahwa ada rencana dari Bupati untuk melakukan kunjungan ke Desa Golo Lujang, secara lisan. Kalau dalam bentuk surat menyurat tidak ada,” lanjutnya.

Terkait Pemdes meminta sumbangan uang untuk persiapan kunjungan bupati, Yohanes tak menampik hal itu. Ia mengklaim upaya itu bagian dari inisiatif kepala desa selaku tuan rumah dan tidak dipaksakan.

“Kalau itu betul, hitu ga tegi bantuan gaku, saya sebagai tuan rumah yang baik, itu istilahnya kan tidak dipaksa kan harus, bukan dari bupati, itu inisiatif saya, kan saya yang menjadi tuan rumah pada kunjungan itu,” bebernya

Secara post anggaran, kata dia, tidak ada anggaran khusus di APBDES terkait kunjungan orang nomor satu tersebut. Sehingga dirinya berinisiatif dan berupaya bersa mastrajat menjadi tuan rumah yang baik. 

“Tapi belum ada yang terkumpul sampai sekarang. Itu juga tidak dipaksakan, saya hanya kasih batas waktu kemarin sampai hari Jumat, kalau sudah lewat ya saya harus sampaikan sudah, tinggal itu caranya saya menyelesaikannya seperti apa,” ungkapnya.

Bahkan dirinya menyebut meminta uang kepada warga untuk mengetahui sejauh mana kepedulian masyarakat terhadap pemerintah. Apalagi, kata dia, selama ini semua administrasi di desa dilayani secara gratis dan tidak ada biaya.

“Saya juga mau tau, karena selama ini kan begini semua administrasi di desa itu saya kasih gratiskan, tidak pernah biaya. Saya mau tau seperti apa tanggapan masyarakat ketika desa itu meminta bantuan kepada masyarakat,” katanya.

Ketika ditanya terkait kenapa harus dibebankan kepada desa ketika ada kunjungan bupati, ia menyebut hal itu atas inisiatifnya sendiri.

“Tidak dibebankan kepada desa, tidak seperti itu, hanya memang ini rencana kunjungan. Inisiatif saya sebagai kepala desa. Tentu saya sebagai kepala desa ho ome mai hia diang terlepas seperti apa dia punya inikan kita tidak tau, baru rencana sebagai tuan rumah yang baik saya harus mempersiapkan diri dengan baik,” Tutupnya.

Saat di konfirmasi melalui WhatsApp, salah satu Vendor PLN Labuan Bajo Pa Gaspar belum menjelaskan secara rinci berapa meteran yang sudah terpasang. Tak hanya itu, ia juga belum merespon saat ditanya berapa banyak warga yang sudah lunas dan berapa yang belum lunas.

“Iya kalau itu nanti sebentar karna saya masih di kantor UP2K ada rapat progres pekerjaan LISDES,” jawabnya singkat.

Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Kelistrikan  (UPPK) Felores, Albertus Koko, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa siang siang menyata kan telah menyelesaikan tugasnya untuk pembangunan jaringan listrik di desa itu dan sudah dilakukan uji tes. 

Sementara, kata dia, untuk pengoperasian merupakan tanggung jawab Unit Layananan Pelanggan (ULP) PT PLN Labuan Bajo.

“Jadi untuk pembangunan jaringan disisi kami sebagai UP2K itu sudah selesai, nah untuk pengoperasian itu di ULP, terserah nanti ULP mau mengoperasikan kapan, pada saat pasang baru hasilnya itu nanti dilakukan ULP, ULP Labuan Bajo,” ungkapnya.

“Kami kan udah membangun, sudah mengetes. Artianya sudah siap, dari sisi kami jaringannya sudah siap. Terkait pengoperasian itu tergantung dari proses pasang barunya, udah selesai atau belum. Kalau sudah oke ya, nanti operasinya dari ULP,” tutupnya.

Reporter : Lex

KOLOM IKLAN







LAINNYA
x