Tangkap Peluang Investasi, Banten Tawarkan Proyek Prospektif dan Menjanjikan

waktu baca 5 menit
Selasa, 5 Mar 2024 08:48 0 32 Redaksi
SERANG, L86News.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menawar kan proyek investasi yang prospektif bagi pengusaha dalam maupun luar negeri.
Investasi yang prospektif atau berpeluang itu meliputi, pengembangan Taman Hutan Raya (Tahura Banten), Sport Centre Banten, Bendungan Sindangheula dan Karian.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Virgojanti mengatakan, beberapa proyek tersebut memiliki potensi menjanjikan sehingga di harapkan dapat memacu minat investor untuk mengucurkan modalnya.
Sebagai referensi, berikut ulasan program peluang investasi tersebut. Pertama, Taman Hutan Raya (Tahura) Banten yang berlokasi di Kecamatan Sukarame, Kabupaten Pandeglang itu adalah surga tersembunyi di ujung barat Pulau Jawa.
“Di sana menawarkan keindahan alam yang memukau dan berpeluang investasi yang menjanjikan. Keanekaragaman hayati, panorama alam yang asri, dan aksesibilitas yang mudah menjadikan Tahura Banten destinasi menarik bagi para pecinta alam, investor, dan pelaku usaha,” ujar Virgojanti, Senin 4 Maret 2024.
Ia menjelaskan, Tahura Banten memiliki luas sekitar 5-6 hektare dan menjadi rumah bagi aneka flora dan fauna yang masuk kategori langka dan dilindungi. Disana, terdapat hujan tropis yang rimbun, air terjun yang menawan, dan panorama Gunung Aseupan yang menjulang tinggi menghadir kan pengalaman alam yang tak terlupakan.
Pengembangan objek wisata Tahura meliputi wahana water glass slide, glamping, hike path, aviary park, amphiteatre, gondola dan seluruh fasilitas wisata penunjang lainnya. Adapun nilai belanja modal atau capital expenditure (Capex) yang dibutuhkan untuk pembangunan sebesar Rp206,49 miliar.
“Jika rampung dan beroperasi, Tahura diproyeksikan bakal menarik sekitar 3 juta wisatawan domestik dan 4 ribu wisatawan mancanegara pada 2027 mendatang,” ucapnya.
Peluang investasi lainnya yang tak kalah menarik adalah Sport Centre Banten. Sebagai provinsi yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, Banten menawarkan Kawasan Sport Centre Banten sebagai potensi emas yang sangat menjanjikan di sektor akomodasi kegiatan olahraga dan pendukungnya.
Di kawasan seluas 630.389 m2 ini terdapat Banten International Stadium (BIS) berkapasitas 38.000 penonton. Pembangunannya telah rampung sehingga di targetkan menjadi ikon baru kebanggaan Banten dan magnet bagi para investor.
BIS ini memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan event-event besar berskala nasional maupun internasional sehingga dapat menarik minat wisatawan dan meningkatkan geliat ekonomi di Banten.
“Kini, Pemprov Banten membuka peluang investasi untuk pengelolaan stadion. Selain itu, kesempatan inventasi yang ditawarkan kawasan sport center dan akomodasi pendukung stadion seperti venue olahraga maupun lapangan latihan, akuatik, tenis, voli, basket, bulutangkis, gedung serbaguna, panahan, futsal, sepatu roda, panjat tebing, arena balap dan infrastruktur lainnya mencakup pagar stadion, aksesibilitas, fasilitas sampah dan air, ruang terbuka hijau (lanskap dan hutan kota), hotel, mall, masjid, kantor, mess atlet, klinik, pusat keamanan, dan area parkir,” ungkapnya.
Pembangunan kawasan sport centre ini diperkirakan menelan biaya belanja modal (capex) sebesar Rp811,82 miliar. Jika telah beroperasi, pengelolaan kawasan Sport Centre Banten ini diperkirakan bakal meraup Rp84,42 miliar per tahunnya.
Pemprov Banten juga menawarkan peluang emas investasi di Bendungan Sindangheula dan Karian yang pembangunannya telah rampung. Bendungan Sindangheula terletak di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang. Memiliki kapasitas tampung sebesar 9,30 juta meter kubik dan dapat memberikan manfaat pengairan irigasi bagi kurang lebih 1.289 hektare sawah.
“Bendungan senilai Rp358,13 miliar itu memiliki fungsi utama sebagai sumber irigasi untuk mengairi sawah dan sumber air baku hingga mampu mengaliri sebanyak 800 liter per detik. Selain itu, juga berfungsi untuk pengendalian banjir dengan kemampuan mereduksi potensi banjir hingga 50 meter kubik per detik maupun dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata,” tuturnya.
Adapun peluang investasi yang ditawarkan di bendungan ini adalah pengembangan SPAM Regional Sindangheula, termasuk intake dan pipa transmisi air baku, instalasi pengolahan air (IPA), serta pipa jaringan distribusi utama mencapai 72,8 Km.
“SPAM Regional Sindangheula dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan air baku di Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon. Sumber air berasal dari Bendungan Sindangheula. Perencanaan distribusi air mencakup 12 titik offtake,” katanya.
Potensi investasi lainnya terdapat di kawasan Bendungan Karian yang terletak di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 317 juta meter kubik dan luas genangan mencapai 1.734 hektar. Bendungan Karian memiliki fungsi utama sebagai sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Jabodetabek dan Banten.
Selain itu, bendungan ini juga berfungsi untuk pengendali banjir, sumber irigasi, dan pariwisata. Adapun potensi lingkup investasi dari proyek ini meliputi pengembangan SPAM Regional Karian Timur dengan mekanisme kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Penyediaan infrastrukturnya mencakup Instalasi Pengolahan Air (IPA), Mekanikal Elektrikal, dan Jaringan Distribusi Utama (JDU). Kapasitas yang mampu menampung debit air sekitar  1.850 liter/detik, SPAM Regional Karian Timur diproyeksikan menelan biaya belanja (capex) senilai Rp2,32 triliun. Sebagian dana itu, sekitar Rp756 miliar di antaranya masuk dalam skema KPBU.
Lebih jauh lagi, Virgo mengata kan, capaian realisasi investasi di Banten selama periode 2023 meningkat signifikan. Merujuk data Kementerian Investasi/BKPM RI, provinsi paling barat di Pulau Jawa ini sukses meraup investasi senilai Rp103,85 triliun atau naik sebesar 29,46% dibandingkan realisasi pada 2022 dengan nilai Rp80,22 triliun.
Keberhasilan itu melampaui target Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 Provinsi Banten. Pada 2023, Pemerintah Provinsi Banten menargetkan investasi yang masuk sebesar Rp60 triliun, sedangkan Pemerintah Pusat memberikan target investasi sebesar Rp82,97 triliun.
“Meningkatnya realisasi investasi menjadi indikator kondusifnya iklim investasi di Banten. Beberapa faktor turut mendukung investasi terus bertumbuh, antara lain percepatan pembangunan infrastruktur, transportasi, kemudahan layanan perizinan, dan tersedianya kawasan industri,” jelasnya.
Dengan komitmen kuat untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui investasi yang berkualitas, Banten semakin optimis menatap masa depan yang lebih cerah.
“Kita yakin melalui kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, provinsi ini berupaya membangun ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing tinggi, menuju tercapainya kesejahteraan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya. (Adv)
LAINNYA