Kedua Anak Asuhnya Hilang, Pdt. Naso’aro Waruwu Akan Lapor ke APH

waktu baca 4 menit
Jumat, 24 Mei 2024 08:56 0 349 Redaksi

GUNUNGSITOLI, L86News.com – Dua orang perempuan menghilang secara misterius dari rumah orang tua asuhnya di Desa Sisobahili, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli. Raibnya dua wanita tersebut hingga membuat keluarga Pdt. Naso’aro Waruwu alias Ama Ketrin panik.

Kedua perempuan itu bernama Linda Wati Gulo (25) dan Alisa Celais Hulu (13). Linda meruapakan warga Desa Hilisangowola, Ulu moro’o, Nias Barat yang sedang masa pemulihan ODMK. Sedangkan Alisa merupakan warga Loloana’a, Alasa, Nias Utara. Alisa merupakan anak yatim piatu yang di sekolahkan oleh Pdt. Naso’aro Waruwu alias Ama Ketrin.

Kepada media, Pdt. Naso’aro Waruwu mengaku mengetahui kedua anak asuh nya hilang saat istrinya ke kamar tidur anak sekira pukul 05:00 Wib, Senin (20/05/2024). Setelah dilakukan berbagai uapaya pencarian, keberadaan bocah tidak juga ditemukan.

“Saya juga menghubungi kedua keluarga anak untuk datang ke Gunungsitoli. Saya teringat dengan history beberapa Minggu sebelumya bahwa Alisa Celsis Hulu dan Hendri Hulu pernah melakukan hal yang sama menghilang, tapi kami temukan di Yayasan Kudus 03 BKNP, Kelurahan Ilir, Gunungsitoli,” jelasnya.

Pagi itu pun, lanjutnya, dirinya langsung menuju Panti Asuhan Yayasan Kudus 03 BKNP dan bertemu langsung dengan Pdt. Saba’ati Lase, M.Th.,M.Pd.K. Kepada pengurus yayasan tersebut, Naso’aro Waruwu meminta kedua anak itu untuk di bawa pulang karena Linda Wati Gulo akan Dibaptis oleh Gereja Kristen Injili Nusantara (GKIN).

“Namun, dengan nada kurang baik Pdt. Saba’ati Lase bilang kami tidak becus mendidik anak sehingga anak asuh kami melarikan diri,” kata Naso’aro Waruwu menirukan ucapan Saba’ati Lase.

Hingga siang hari, kedua anak itu tak kunjung pulang kerumah dan salah satu keluarga Naso’aro Waruwu menghubungi Saba’ati Lase namun yang bersangkutan bilang sedang berada di Nias Utara melayat dan bisa bertemu pada sore hari.

Setelah sore hari, Pdt. Saba’ati Lase dan pihak keluarga Pdt. Naso’aro Waruwu bersama kedua orangtua anak medatangi Panti Asuhan Yayasan Kudus 03 BNKP di Kelurahan Ilir. Disana rombongan hanya di temui sejumlah pengurus yayasan dan mendapat informasi bahwa kedua anak telah diserah kan oleh Pdt. Saba’ati Lase ke Yayasan PKPA Nias.

Memastikan informasi yang didapat, keluarga Naso’aro Waruwu mendatangi PKPA Nias dan mendapat penjelasan dari Kepala PKPA Nias bahwa kedua anak itu di terima dari Pdt. Saba’ati Lase dan di dalam berita acara serah terima di sebutkan bahwa kedua anak itu dalam kondisi gelisah, takut.

PKPA menurut Naso’aro Waruwu hanya memfasilitasi sebagai rumah ramah anak. Jika sudah jelas asal-usulnya, anak akan di serahkan kembali ke pihak keluarga. Namun, situasi cukup tegang karena pihak keluarga asuh menanyakan kewenangan Saba’ati Lase menyerahkan ke dua anak tersebut ke PKPA.

Situasi akhirnya kondusif dan saling memaafkan setelah kedua belah pihak saling menjelaskan. Namun pihak PKPA tidak bisa menyerahkan kedua anak ke orang tuanya karena penyerahan di lakukan oleh Saba’ati Lase. “Kami memohon ma’af, kenyamanan kedua anak tanggung jawab kami sepenuhnya selama berada di PKPA,” ucapnya.

Terkait isi berita acara yang menyebut kedua anak asuhnya dalam kondisi gelalisah dan takut, Pdt. Naso’aro Waruwu menyatakan keberatan. Menurutnya, Lisa Celsis Hulu sudah 5 tahun dan Linda Wati Gulo sudah sekitar 2 tahun di didik dan di percayakan ke pihak gereja (GKIN).

“Pdt Saba’ati Lase telah merebut hak asuh anak dari Gereja Kristen Injili Nusantara tanpa memberi tahu kami dan orangtua. Sampai detik ini, kami belum tahu di mana keberadaan kedua anak tersebut. Kami akan secepatnya melapor ke pihak penegak hukum APH,” kata Naso’aro Waruwu

Hal senada juga di sampaikan orangtua kedua anak tersebut. Menurut mereka tindakan Pdt. Saba’ati Lase tidak mencermin kan sikap seorang Pendata Organisasi Agama.

“Sebagai orang tua, kami tidak pernah menyerahkan kedua anak kami kepada Pdt. Saba’ati Lase dan mendidiknya secara Rohaniawan. Ini merebut kekuasaan hak asuh anak yang belum diserahkan kepada dia,” tandasnya.

Atas kejadia itu, selaku orang tua anak, mereka menyatakan akan mengikuti langkah dan petunjuk Pdt. Naso’aro Waruwu sebagai orang yang telah mereka percaya untuk mendidik dan mengasuh anak anaknya.

“Disini anak kami sudah banyak perubahan dan kemajuan dari yang sebelumnya. Kami mendukung langkah-langkah Bapak Pdt. Naso’aro Waruwu selanjutnya,” kata mereka

Sementara, Saba’ati Lase saat di hubungi awak media melalui pesan WhatsApp belum berkenan membalas. Hal sama juga terjadi ketika awak media ke kantor PKPA Nias. Menejer PKPA Chairidani Purnamawati belum bersedia memberikan keterangan. “Silahkan tanyakan kepada keluarga kedua anak tersebut, sudah saya jelaskan kepada mereka,” kata Chairidani Purnamawati.

Reporter : Sab86

LAINNYA