Penutupan Pelatihan Dai Medsos di PPNU Abdul Djamil Berlangsung Khidmat

waktu baca 3 minutes
Kamis, 13 Mar 2025 12:07 0 12 Redaksi

BANYUMAS, L86News.com – Pelatihan Dai Medsos dalam rangka Gerakan Santri Menulis yang digelar di Pondok Pesantren Nahdlatul ‘Ulama (PPNU) Abdul Djamil Tebuireng 17 Sokaraja resmi ditutup pada Rabu sore (12/03/2025).

Acara penutupan ini berlangsung khidmat dengan agenda pembagian sertifikat kepada seluruh peserta pelatihan, doa keberkahan yang dipimpin oleh Kiai Muhammad Husen, serta diakhiri dengan buka puasa bersama, shalat Maghrib berjamaah, dan ramah tamah.

Turut hadir dalam acara ini Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, H. Ibnu Asaddudin, unsur Suara Merdeka Semarang yang diwakili oleh Agus Fathuddin Yusuf beserta jajaran pimpinan redaksi dan wartawan senior, unsur Dewan Pendidikan Kabupaten Banyumas Sarono, serta Pembina UPZ An Nur Purwokerto Barat, Ust. Daryanto, bersama jajaran pengurus Auliya Rahman. Hadir pula Ketua Yayasan PPNU Abdul Djamil Tebuireng 17 Banyumas, H. Imam Purwanto atau yang akrab disapa Anto Djamil, beserta keluarga besar pondok pesantren dan para tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas, H. Ibnu Asaddudin, mengapresiasi pelatihan ini sebagai langkah positif dalam mengembangkan potensi santri di bidang literasi dan dakwah digital. Ia menekankan pentingnya peran pena dalam perjuangan dakwah saat ini, menggantikan perjuangan fisik di masa lalu.

“Jika dahulu Indonesia berjuang dengan bambu runcing, kini perjuangan kita ada di pena dan media. Dengan menulis dan menyebarkan berita positif, para santri bisa ikut membangun Indonesia,” ungkapnya.

Ketua Yayasan PPNU Abdul Djamil Tebuireng 17 Banyumas, H. Imam Purwanto (Anto Djamil), juga menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya pelatihan ini. Ia berharap para santri dapat terus mengasah kemampuan jurnalistik mereka sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Pelatihan ini menjadi awal bagi santri untuk mengenal dunia jurnalistik yang sangat penting di era digital ini. Kami berterima kasih kepada Suara Merdeka yang telah memberikan bimbingan kepada para santri,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana dari Suara Merdeka Semarang, Agus Fathuddin Yusuf, menjelaskan bahwa Gerakan Santri Menulis telah berlangsung sejak tahun 1994 dan terus berjalan tanpa henti, bahkan di masa pandemi. Ia berharap kegiatan ini dapat semakin memperkuat sinergi antara santri dan dunia jurnalistik.

“Kami ingin mengajak santri untuk mengisi ruang-ruang media sosial dengan pesan-pesan dakwah yang positif. Semoga kegiatan ini terus bermanfaat bagi masyarakat, khususnya komunitas pesantren,” katanya.

Unsur Dewan Pendidikan Kabupaten Banyumas, Sarono, juga turut memberikan apresiasi terhadap program ini. Menurutnya, inisiatif PPNU Abdul Djamil Tebuireng 17 dalam mengadakan pelatihan ini sangat bernilai bagi kemajuan pesantren dan dunia pendidikan Islam.

“Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi pesantren lainnya, sehingga santri-santri kita dapat berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih maju,” tuturnya.

Acara kemudian ditutup dengan doa keberkahan yang dipimpin oleh Kiai Muhammad Husen. Setelah itu, para peserta dan tamu undangan menikmati hidangan buka puasa bersama, melaksanakan shalat Maghrib berjamaah, dan melanjutkan dengan sesi ramah tamah.

Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan para santri dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan dalam dakwah digital serta terus berkontribusi dalam menyebarkan berita-berita positif bagi masyarakat luas.

Kontributir : Djarmanto-YF2DOI

KOLOM IKLAN






LAINNYA