Komisi II Dorong Usulan Bantuan Biaya Tanam Bagi Petani Gagal Panen di Kecamatan Palas

waktu baca 2 minutes
Selasa, 18 Feb 2025 20:01 0 32 Redaksi

LAMPUNG SELATAN, L86News.com – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Selatan akan mendorong usulan bantuan biaya tanam bagi petani gagal panen akibat banjir di Kecamatan Palas.

Hal tersebut dikatakan Ketua Komisi II DPRD Lampung Selatan, Saiful Azumar di Lampung Selatan, Selasa (18/2/2025).

Saiful Azumar menerangkan anggaran bantuan biaya tanam untuk para petani dari Pemkab Lampung Selatan tidak ada. Namun pihaknya akan mendorong usulan biaya tanam ini ke dinas terkait.

“Kalau untuk anggaran pengganti biaya tanam, itu tidak ada. Paling yang ada dari dinas bantuan benih padi. Untuk lebih jelas nya, kita akan tanya dulu ke dinas pertanian. Nanti kita panggil dinas agar harapan para petani bisa langsung dibantu dan diselesaikan,” terangnya

Perihal klaim asuransi petani, kata Saiful, itu langsung dengan pihak asuransi dan dinas terkait yang bisa mendesaknya.

“Kita akan koordinasi dengan DTPHBun Lampung Selatan untuk membantu biaya tanam para petani. Untuk keterlambatan klaim asuransi Jesindo, dinas yang berhak mendesaknya. Intinya, kita akan melaku kan hearing,” jelas Saiful Azumar.

Sebelumnya, Alpani Joeando mewakili para petani Kecamatan Palas yang sawah nya terdampak banjir telah menyampaikan permohonan bantuan dana operasional atau biaya tanam kepada Pj. Sekdakab Lampung Selatan.

Hal tersebut dilakukan Intji Indriati ketika meninjau tanggul yang jebol di area persawahan sekitar Desa Palas Pasemah Kecamatan Palas, Lamsel, Selasa (11/2025).

“Saya mewakili para petani sawah di Desa Bandan Hurip yang padinya tenggelam. Namun, permasalahannya ada gak bantuan untuk tanam kembali bagi 4000 hektar sawah petani di Desa Palas Aji, Palas Pasemah, Mekar Mulya dan Bandan Hurip,” ungkap Joe ke Sekdakab Lamsel.

Untuk lahan satu perempat hektar, kata Joe, biaya bajak Rp.450.000., biaya tanam Rp 450, Bibit 1 kampil Rp100.000, Obat-obatan Rp500.000. Pupuk 2 kwintal Rp550.000. Jika ditotal biaya operasional sekali tanam jumlahnya Rp.2.050.000.

“Karena kami para petani ini gak cuma dua tiga kali betanam bahkan sudah mau ke enam kali selama musim rendeng ini. Kami sudah gak punya modal lagi untuk bertanam. Jadi, untuk mendukung ketahanan pangan, kami butuh bantuan itu. Ini aspirasi kami para petani palas, mohon dibantu,” harapnya.

Penulis : Anesmi

KOLOM IKLAN






LAINNYA