Tanaman Padi Terendam Banjir, Petani Palas Mohon Bantuan Biaya Tanam ke Pemkab Lamsel

waktu baca 3 minutes
Rabu, 12 Feb 2025 08:48 0 76 Redaksi

LAMPUNG SELATAN, L86news.com — Para petani Kecamatan Palas Lampung Selatan yang sawah nya terdampak banjir mengharap bantuan berupa dana operasional atau biaya tanam dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.

Hal ini disampaikan Alpani Joendo mewakili para petani diwilayah setempat kepada Plt Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Lamsel ketika meninjau tanggul jebol di area persawahan sekitar Desa Palas Pasemah, Kecamatan Palas, Lamsel, Selasa (11/2025).

“Saya mewakili para petani sawah di Desa Bandanhurip yang padi nya tenggelam. Untuk mendukung program pemerintah pusat, permasalahannya sekarang ini ada gak bantuan dana untuk tanam kembali khususnya untuk petani di Desa Palas Aji, Palas Pasemah, Mekar Mulya dan Bandan Hurip yang diperkirakan kurang lebih 4000 hektar,” ungkap Joe kepada Sekdakab Lamsel.

Untuk lahan satu perempat hektar, kata Joe, biaya bajak Rp.450.000, biaya tanam Rp 450, Bibit 1 kampil Rp100.000, Obat-obatan Rp500.000 dan Pupuk 2 kwintal Rp550.000. Jika ditotal biaya operasional sekali tanam jumlahnya Rp.2 juta 50 ribu.

“Karena kami para petani ini gak cuma dua tiga kali bertanam, bahkan sudah mau ke enam kali selama musim ini bertanam dimusim rendeng. Istilahnya, kami sudah gak punya modal lagi untuk bertanam. Jadi, untuk mendukung ketahanan pangan, kami butuh bantuan itu. Ini aspirasi kami para petani palas, mohon dibantu,” harapnya.

Menanggapi permohonan para petani, Sekdakab Lamsel, Intji Indriati mengatakan pihaknya akan berdikusi dengan dinas terkait untuk solusi persoalan para petani tersebut.

“Ini akan jadi bahan diskusi kami bersama. Nanti akan kami informasikan ke Dinas Pertanian. Intinya, akan berdiskusi bagaimana cara kita menyuarakannya. Semua ini tergantung kondisi keuangan daerah, paling tidak itu menjadi diskusi prioritas kami, “jawab Sekda Intji.

Intji menanyakan apakah para petani sudah menggunakan program KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan asuransi. “Program KUR yang ada, apakah sudah diikuti atau seperti. Asuransinya gimana,” tanya Sekda Intji kepada Joe.

Sebagian petani, Joe mengaku sudah menggunakan program KUR namun gagal pada penerapan sehingga macet angsuran.”Sebagian sudah, tapi di KUR ini banyak yang gagal pokus,”

“Asuransi petani sudah gak bisa klaim, pihak asuransi gak bisa bayar. Kita, Lampung Selatan sudah dinyatakan black list. Bahkan kami para petani mencari bapak asuh seperti bos-bos pabrik, tapi bos itu juga sudah gak mampu. Karena kami ini sudah empat, lima kali bertanam dalam satu musim,” jawab Joe.

Mendengar jawaban petani tersebut, Sekdakab Lamsel mengintruksikan Camat Palas untuk menulis narasi keluhan atau aspirasi para petani tersebut untuk disampaikan pada pimpinan atau kejenjang yamg lebih tinggi.

“Bu Camat tolong buatkan narasinya nanti akan kami sampaikan kejenjang yang lebih tinggi supaya jadi perhatian. Kehadiran kami hari ini merupakan bentuk nyata upaya cepat tanggap terhadap persoalan ini,” kata Sekda seraya menjelaskan Pemkab Lamsel telah menurunkan alat berat untuk memperbaiki tanggul jebol di wilayah setempat.

Sementara, Camat Palas Surhayanah akan melaksanakan intruksi Sekdakab Lamsel agar melakukan pendataan ke petani yang sawahnya terendam banjir. “Kita akan lakukan pendataan dahulu. Kita akan data mana saja petani-petani kena banjir yang membutuhkan bantuan itu, sesuai arahan Ibu Sekda tadi,” kata Camat.

Penulis : Anesmi

KOLOM IKLAN






LAINNYA