MANGGARAI, L86News.com – Pilkada Kabupaten Manggarai Timur sudah mulai dibicarakan dengan munculnya wacana beberapa kandidat di media sosial seperti pasangan Siprianus Habur – Lucius Modo, Tarsi Syukur – Mensi Anam, dan Andre Agas sebagai petahana. Padahal hingga saat ini pasangan untuk Pilkada 2024 tersebut belum diungkapkan ke publik.
Dalam sejarahnya, setelah memisahkan diri dari kabupaten induknya Manggarai Tengah, kabupaten ini telah tiga kali gelar pemilu untuk memilih kepala daerah. Berdasarkan catatan yang dihimpun media ini, selama dua periode di Pilkada Manggarai Timur di menangkan pasangan Yosep Tote – Andre Agas dan pada periode ketiga pasangan Andre Agas naik sebagai orang nomor satu di daerah mengalahkan pasangan Yosep Biron – Tarsi Syukur.
Terkait dengan hal ini direktur eksekutif Pusat Studi Politik dan Pemerintahan Indonesia (Puspolrindo), Yohanes Oci memaparkan jika petahana memang sangat diuntungkan di setiap pemilu karena memiliki financial yang cukup sekaligus dibantu dengan program-program pemerintah dimasa-masa menjelang pemilu sangat masif dijalankan.
“Pasti (petahana) sangat diuntungkan karena memiliki financial yang jauh lebih kuat dan ditambah juga dengan banyaknya program pemerintah yang dikucurkan diakhir-akhir masa jabatan menjelang tahun pemilu maka pasti itu sangat menguntungkan petahana dalam bertarung,” tegas Yohanes Oci ketika dimintakan tanggapannya via telepon (01/03/2024).
Ketika ditanyakan terkait dengan beberapa nama yang muncul di kalangan media untuk maju di Pilkada Manggarai Timur yang akan datang, dirinya menjelaskan pasangan Siprianus Habur dan Lucius Modo menjadi penantang serius Andre Agas mengingat dengan basis Siprianus Habur sudah mulai mengakar seiring dengan rasa antusias dari Masyarakat Manggarai Timur saat ini yang mengingkan perubahan secara total dalam segala aspek lebih khususnya Infrastruktur jalan.
“Yang jelas kalau pasangan Siprianus Habur dan Lucius Modo benar terwujud maka pasangan ini akan merepotkan ruang gerak dari Andre Agas nantinya. Hal ini dikarenakan rasa antusias yang cukup tinggi dari masyarakat Manggarai Timur akan perubahan secara total pada segala aspek lebih khususnya infrastruktur yang selama ini gagal dibenahi oleh Andre Agas selama kepemimpinannya dia,” papar akademisi asal Kampung Laci Desa Nampar Tabang ini.
Ia pun menyarankan kepada Andre Agas agar dirinya menggandeng dari unsur birokrat yang mengerti dan memahami tata kelolah pemerintahan sekaligus mempunyai rekam jejak yang baik.
“Kalau boleh saya sarankan agar Andre Agas secepat mungkin mencari pasangannya untuk nantinya dilemparkan ke publik agar publik bisa dengan cepat menilai dan menentukan arah pilihannya. Yang ideal tentunya dari unsur birokrat ya, karena memahami tata kelolah pemerintahan dan tentunya yang perlu dicari juga yang mempunya basis masa guna mendongkrak elektabilitas dari Andre Agas juga nantinya,” sambungnya.
Ia menilai ada beberapa sosok yang perlu dipertimbangkan seperti mantan Kadis PPO Kabupaten Manggarai (Fransiskus Gero), ada juga dosen Unika St. Paulus Ruteng (Laurensius Nii) dari akademisinya.
“Kalau dari birokrat ya mungkin mantan Kadis PPO Kabupaten Manggarai Tengah yaitu pak Gero (Fransiskus Gero) dan kalau dari akademisinya bisa Dosen Unika Santu Paulus Ruteng yaitu Pak Laurensius Nii. Mereka dua ini sangat cocok untuk mendampingi Andre Agas nanti,” tutupnya.
Reporter : Bino Maot