x

DPR RI Fraksi PKB Dukung Bawaslu Usut Dugaan Pelanggaran Politik Uang Penceramah Miftah

waktu baca 3 menit
Rabu, 3 Jan 2024 11:08 0 23 Redaksi Liputan 86

JAKARTA, L86News.com – Bagi-bagi duit bernuansa kampanye dukungan untuk Pasangan Calon Presiden Prabowo Subiyanto-Gibran Rakabuming Raka yang dilakukan penceramah Maulana Miftah Habiburrahman di Pamekasan beberapa hari lalu mendapat respon kritis dari banyak kalangan masyarakat. Termasuk respon dari Bawaslu Pamekasan dan Bawaslu RI yang menyatakan akan menyelidiki peristiwa tersebut dalam kerangka pelanggaran aturan kampanye Pemilu.

“Terhadap masalah di atas, saya, Luqman Hakim, dalam kapasitas saya sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa dan Fungsionaris DPP PKB, bermaksud menyampaikan beberapa hal penting, sebagai berikut,” ucapnya

“Pertama, saya memberi apresiasi dan dukungan sepenuh nya kepada Bawaslu RI yang pro-aktif (tidak menunggu laporan formal dari masyarakat) melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap kegiatan bagi-bagi uang yang dilakukan penceramah Miftah Maulana Habiburrahman dan meminta agar masalah ini menjadi prioritas utama bagi Bawaslu RI untuk dituntaskan secepatnya. Saya juga meminta Bawaslu RI tidak perlu takut mengusut masalah ini, meskipun harus memanggil dan memeriksa figur publik penceramah Agama Miftah Maulana Habiburrahman itu,”

“Menuntaskan masalah ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kepercayaan publik bahwa pemilu 2024 akan berjalan jujur, adil dan bermartabat dengan sikap tegas Bawaslu RI yang menindak tegas pelanggaran-pelanggaran pemilu, siapapun pelakunya. Rakyat pasti berbaris bersama Bawaslu RI !,”

“Apabila nantinya peristiwa ini terbukti melanggar aturan pemilu, maka harus diberikan sanksi tegas dan keras. Menurut saya, tindakan mempengaruhi pemilih dengan membagi-bagi uang (money politic) agar memilih Capres-cawapres adalah pelanggaran serius terhadap aturan kampanye, menghina akal sehat dan harga diri rakyat dan bertentangan dengan hukum Islam,”

“Kedua, kepada Saudara Miftah Maulana Habiburrahman, saya harap belajar bersikap lebih bijaksana dalam berupaya mendukung capres pujaannya. Kenapa ? Karena saudara Miftah selama ini berselancar dalam dunia dakwah Islam, maka sangat penting menjaga diri agar tidak mencoreng citra para penceramah Agama, selain tentu harus selalu menimbang agar dijauhkan dari potensi memberi pengaruh buruk pada pikiran dan mental umat. Apalagi, selama ini dicantumkan gelar “Gus” di depan nama yang bersangkutan. Terus terang, saya sendiri tidak tahu apakah yang bersangkutan memang punya kepantasan menyandang gelar “Gus”. Asal tahu saja, “Gus” adalah gelar istimewa dan keramat bagi sebagian umat Islam. Janganlah akibat tindakan ceroboh satu orang, nama baik para “Gus” yang lain ikut tercemar di hadapan masyarakat,”

“Ketiga, kepada semua pihak yang berkampanye menggalang dukungan bagi Capres-cawapres, saya harap selalu mempedomani aturan-aturan pemilu dan tidak melakukan politik identitas demi menjaga kualitas pemilu sebagai sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat. Pemilu yang berkualitas dan terpercaya harus bisa kita wujudkan, agar nanti kekuasaan hasil pemilu 2024 memiliki legitimasi kuat dari rakyat pemilik kedaulatan,” pungkasnya

Reporter : Toni


Eksplorasi konten lain dari L86News.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

LAINNYA
x
x