x

Lumbung Pangan Lamsel Terancam Gagal Panen, Dinas TPHP Belum Ada Tindakan Nyata

waktu baca 3 menit
Sabtu, 30 Sep 2023 20:34 0 26 Redaksi

LAMPUNG SELATAN, L86News.com – Akibat kemarau panjang, lumbung pangan Lampung Selatan (Lamsel) terancam gagal panen. Namun hingga kini Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) setempat belum ada tindakan.

PLT KUPT Pertanian Kecamatan Palas Yusak SE mengatakan, persoalan ini sudah di sampaikan ke dinas pertanian kabupaten pada akhir Agustus lalu. Namun sampai saat ini belum ada tindakan untuk sawah yang berpotensi terkena kekeringan tingkat ringan, sedang, hingga potensi kekeringan tingkat tinggi.

“Sudah kami laporkan mas ke Dinas, kalau soal tindakan sudah ada bantuan sumur bor dari kementerian pertanian walaupun hanya beberapa titik sumur bor, tapi itu hanya cukup mengairi beberapa hektar saja, memang jauh jauh dari cukup,” kata Yusak kepada media ini melalui telepon seluler, Sabtu 30 September 2023.

Area persawahan di Kecamatan Palas, Lamsel yang terancam gagal panen yakni di Desa Sukaraja, Sukabakti, Sukamulya, Pematang Baru, Bangunan, Palas Aji, Palas Pasemah dan Desa Bandan Hurip.

Kecamatan Palas dan Sragi mempunyai hamparan sawah ribuan hektar hingga di wilayah tersebut di gadang-gadang sebagai lumbung pangan Lampung Selatan. Namun pada kemarau tahun ini, tanaman padi berumur 1 hingga 2 bulan terancam gagal panen karena kekurangan air.

Hal tersebut di benarkan oleh Kadea Palas Aji, Harri Susanto. Menurutnya kekeringan di lahan sawah di desanya saat masih tingkat sedang. Namun jika dalam waktu dekat tidak ada curah hujan dan tindakan dari pemerintah daerah, kekeringan akan meningkat tinggi

Ia berharap Pemkab Lamsel melalui dinas pertanian bisa berkoordinasi dengan PLN untuk memasukan jaringan dan gardu listrik di area pesawahan jalur 1, 2 dan 3, jika tidak nasip tanaman padi di desanya akan meningkatkan menjadi kekeringan tingkat tinggi dan berpotensi gagal panen .

“Saya Kepala Desa Palas Aji, saya memohon bantuan kepada dinas pertanian dan PLN untuk segera memasang jaringan listrik di areal persawahan di desa kami, kalau sudah terpasang jaringan listrik itu maka para petani akan mendaftar untuk memasang kWh meteran, sehingga Sumur bor bisa di sedot mengunakan Sibel,” ujar Herri

Pernyataan serupa juga di sampaikan Kakharudin Ketua Gapoktan Serasan yang membawahi 12 kelompok tani di desa setempat. Menurutnya hamparan sawah di Desa Palas Aji seluas 255 hektar, saat ini mengalami kekeringan sedang.

Mereka ngaku sudah koordinasi dengan pihak dinas melalui PPL dan KUPT pertanian Kecamatan Palas, bahkan sudah menyampaikan kepada pihak PLN untuk memasang jaringan listrik, namun pihak PLN mengatakan dayanya tidak kuat lagi.

“Harusnya ada Gardu supaya dayanya kuat untuk menarik arus mesin Sibel, satu-satu nya jalan solusi agar tanaman petani musim gadu ini bisa selamat, ya kita pasang Gardu listrik dan jaringan,” pungkasnya

Dari pernyataan beberapa sumber tersebut dapat disimpulkan bahwa solusi untuk menyelamatkan para petani dari gagal panen di wilayah itu adalah membuat jalur listrik di pasang Gardu khusus pertanian di area pesawahan.

Reporter : Nes

LAINNYA
x
x