x

Seorang Pemegang KiS Sesalkan Pelayanan Puskesmas Pugung Raharjo 

waktu baca 3 menit
Kamis, 23 Feb 2023 19:36 0 131 Redaksi Liputan 86

LAMPUNG TIMUR, L86News.com – Pelayanan UPTD Puskesmas Pugung Raharjo, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur di keluhkan salah satu warga. Pasalnya Pegawai Puskesmas tersebut terkesan menakut-nakuti diri nya saat istrinya berobat.

AE (25) warga kecamatan setempat itu pun mengaku kesal dengan pelayanan pegawai Puskesmas Pugung Raharjo. “Terus terang saya kesal dengan pelayanan Puskesmas Pugung Raharjo, belum jelas apa penyakitnya, tapi harus di rujuk ke rumah sakit Sukadana,” ujarnya, Rabo (22/2/2023)

Kekesalannya itu, kata dia berawal saat istrinya di dampingi ibunya cek kesehatan dan berobat ke Puskesmas karena baru melahirkan. Namun, dokter meminta agar anak nya juga di bawa ke Puskesmas untuk di periksa dan di timbang.

“Ibu saya lalu pulang dan membawa cucunya nya ke Puskesmas. Setelah di periksa, dokter bilang anak saya kena infeksi pembengka kan dan harus di rujuk ke gawat darurat rumah sakit,” ujar AE.

Mendengar hal tersebut, lanjut AE, Ibu, Mertua, istiri dan diriya langsung panik dan menelpon dirinya untuk seger datang ke Puskesmas Pugung Raharjo karena anaknya akan di rujuk ke RSUD Sukadana. Ia pun mengaku panik karena tidak memiliki biaya

Namun, kepanikan AE terjawab setelah pihak Puskesmas menjelaskan jika pengobatan di rumah sakit itu gratis karena istrinya memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), tapi setelah sampai di RSUD dirinya harus bayar Rp 200 ribu untuk ongkos mobil ambulan.

Tidak hanya itu, kata AE, diri nya juga harus bayar biaya rumah sakit Rp 320 ribu. “Katanya anak bayi saya yang baru umur 2 hari itu belum terdaftar di BPJS jadi harus bayar. Karena tak ada biaya, anak, saya bawa pulang,” ucapnya.

AE mengaku nekat membawa pulang anaknya selain karena tidak ada biaya, juga karena hasil pemeriksaan dokter di RSUD Sukadana menyatakan bayi nya tidak apa-apa, hanya demam biasa dan pusar nya juga tidak infeksi.

“Tapi itulah, kata dokter RSUD bayi saya tidak apa-apa, tapi pegawai Puskesmas Pugung Raharjo bilang ada pembengka kan, bahaya, infeksi dan harus di rujuk ke rumah sakit. Say kan jadi panik,” sesalnya.

Kepada Pemerintah dan Dinas terkait, AE berharap bisa me luruskan hal tersebut. “Kami warga kurang mampu dan memiliki KIS tapi kenapa masih harus terbebani biaya ambulan dan berobat di rumah sakit milik pemerintah,” ucapnya.

Meski begitu, AE mengaku masih murah bayar ambulan Rp 200 ribu tersebut, Karana kata dia, biasa nya sampai Rp 300 ribu. Namun ia tetap menyesal kan pegawai Puskesmas yang terkesan menakut-nakuti pasien. 

Selaku Wakil Kepala Puskesmas Pugung Raharjo, Yeni menjelaskan penanganan pasien tersebut sudah sesuai aturan dan semata mata demi ke selamatan pasien. Mengenai ongkos ambulan, menurutnya juga sudah sesuai Perbup, yakni per kilo meter Rp 7 ribu.

“Sedangkan jarak tempuh dari sini ke RSUD Sukadana itu 41 kilo meter. Kalau soal pasien, kata dokter Puskesmas sudah sesuai prosedur. Ada tanda tanda mengarah ke infeksi dan karena peralatan Puskesmas tidak memadai, maka disaran kan untu di rujuk ke rumah sakit,” kata Yeni, saat di konfirmasi, Kamis (23/2/23).  

Reporter : Rusdi/tim


Eksplorasi konten lain dari L86News.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

LAINNYA
x
x