LAMONGAN, L86News.com – Lirik lagu plesetan ‘Joko Tingkir Ngombe Dawet’ yang diviralkan oleh Denny Caknan, Cak Percil, dan Cak Shodiq menjadi perbincangan publik beberapa waktu ini. Khususnya oleh kalangan kiai, tokoh dan seniman di Kabupaten Lamongan. Bahkan kini ada ajakan untuk memboikot lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet.
Lirik Joko Tingkir Ngombe Dawet yang dinyayikan oleh ketiga artis itu dianggap terlalu berlebihan dan dinilai telah merendahkan sosok Joko Tingkir yang begitu dihormati di Bumi Lamongan.
Bahkan, Ulama Kondang KH. Ahmad Muwafiq juga telah mengingatkan, seperti yang dikutip dari akun @gusmuwafiqchannel. Menurut Gus Muwafiq, panggilan akrabnya, Joko Tingkir adalah seorang ulama, kiai dan juga murid Sunan Kalijaga.
Selain itu, Joko Tingkir merupakan tokoh yang melahirkan ulama besar, salah satunya adalah KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yang juga kakek KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
“Semua (ulama) Tapal Kuda adalah trah Tingkir semua, ini tidak main-main sebenarnya. Makanya saya jengkel begitu ada lagu ‘Joko Tingkir Ngombe Dawet’. Ini siapa yang ngarang? Ngawur banget. Perlu diingatkan yang ngarang itu,” tuturnya.
Menyikapi persoalan ini, Sesepuh Seniman Lamongan Cak Narto Widodo turut angkat bicara. Ia mengaku, banyak saran dan masukan yang datang kepadanya. Sehingga ia juga mengimbau kepada seluruh artis dan seniman Lamongan untuk tidak menyanyikan lirik tersebut alias aksi boikot.
“Memperhatikan saran masukan dari banyak kiai sepuh, khususnya Gus Muwafiq, maka saya mengimbau pada seluruh artis dan seniman Lamongan untuk tidak menyanyikan Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet. Hal ini kita lakukan demi menghormati dan bentuk ta’dzim kita kepada Joko Tingkir selaku ulama atau wali,” ujar Cak Narto, Rabu (10/8/2022).
Lebih lanjut, pria yang juga Pembina IDEAL (Insan Dangdut dan Entertainment Lamongan) ini menyarankan agar para seniman dan artis dangdut di Lamongan untuk merubah diksi syairnya, apabila memang terpaksa harus membawakan lagu ini.
“Soal arrangements-nya silahkan dipakai, tapi lebih baik dirubah saja diksi syairnya. Hal ini semata-mata demi menghormati dan menta’dzimi seorang Joko Tingkir yang Insya Allah adalah waliyullaah. Serta kami juga berharap keberkahan dari para kiai atas saran masukan,” terangnya.
Diungkapkan oleh Cak Narto, banyak pilihan lagu lain yang juga menarik untuk dibawakan. Dengan tak membawakan lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet, Cak Narto optimis jika rezeki para artis atau seniman tetap lancar.
Pihaknya juga khawatir, apabila tak menuruti petuah para kiai, hal ini bisa mengakibatkan kuwalat atau bala yang akan datang di kemudian hari.
“Saya atas nama Seniman Lamongan mohon maaf bila sudah terlanjur menyanyikan lagu Joko Tingkir, karena ketidaktahuan kami atau kebodohan kami tentang tokoh seorang Joko Tingkir. Wis ojo nyanyi lagu iku, toh lagu yang lain juga asyik-asyik saiki. Demi kebaikan kita bersama,” tutupnya.
Reporter : riq/but/beritajatim.com