Cerita Lain Unjuk Rasa di Parimo, Mobil Tertahan Orang Sakit Akhirnya Meninggal Dunia

waktu baca 2 menit
Rabu, 23 Feb 2022 14:26 0 101 Redaksi

PARIGI MOUTONG, L86NEWS.COM – Unjuk rasa dengan melakukan blockade jalan Trans Sulawesi di Desa Katulistiwa Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sabtu (12/2/2022) lalu, menyisakan berbagai cerita.

Salah satunya dialami Basri atau biasa disapa Pak Along warga Desa Paranggi Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parimo sebagaimana video yang beredar di media sosial Whatsapp.

Basri mengungkapkan kalau kakaknya yang sakit dari Desa Kota Raya untuk dibawa dengan mobil pribadi ke RSUD Parigi tertahan karena blockade jalan oleh masa yang unjuk rasa.

Saat itu termasuk mobil yang membawa kakaknya tidak di berikan akses untuk lewat sehingga lambat ditangani dan pagi itu kakaknya meninggal dunia, Minggu pagi (13/2/2022).

Dalam video berdurasi 1 menit 27 detik itu, Basri menceritakan diawal video saat dirinya dihubungi keluarganya yang membawa kakaknya (almarhum Masni).

“Ini jalan jangankan mobil, motor saja susah untuk tembus. Jadi saya bilang paksakan saja kemari, nanti saya jemput saya pikul, saya punya kakak,” ungkap Basri

Tetapi mereka tetap tidak siap, katanya cukup jauh ada 10 Kilometer. Makanya saya bilang termasuk kakak saya ini ya saya kembalikan kepada Tuhan karena ajalnya” tambah Basri

“Cuman karena kita ini manusia harus tetap berusaha. Tetapi itu semua pengaruhnya karena ada unjuk rasa itu demo itu. Kalau tidak ditutup jalan tentunya mobil akan bisa terus,” keluhnya.

Basri juga berupaya untuk menghubungi keluarganya yang ada di Desa Siney Kecamatan Tinombo Selatan tetapi menurut mereka tidak bisa karena kemacetan yang cukup panjang.

Semoga Kepolisian pun dapat bertindak tegas terhadap peristiwa tersebut, terlebih mereka yang merugikan banyak orang.

Keadilan harus ditegakkan baik kepada pelaku dari internal Kepolisian karena tidak mematuhi SOP saat menangani unjuk rasa dan kepada mereka yang melakukan pemblokiran jalan yang merugikan banyak orang, termasuk pak Basri.

Reporter : Abd Rahman

LAINNYA