JAKARTA, L86News.com – Wakil Menteri Investasi (Wameninves) atau Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Yuliot Tanjung membeberkan bahwa hingga saat ini sudah ada 400 calon investor asing yang ‘kepincut’ untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di ibu kota negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Yuliot mengatakan bahwa pihaknya akan memastikan para calon investor asing yang akan berinvestasi di IKN tersebut terfasilitasi dengan baik, termasuk pada penyediaan lahan, perizinan, hingga fase konstruksinya.
Walau tidak merinci investor asal negara mana saja yang tertarik untuk masuk di IKN, namun yang pasti menurutnya sudah ada beberapa investor asing yang sudah menyampaikan ketertarikannya untuk berinvestasi di IKN melalui Letter of Intent (LoI).
“Ini yang sudah menyampaikan Letter of Intent lebih dari 400 investor,” bebernya saat ditemui di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, dikutip, Minggu (21/7/2024).
Dia menyebutkan, pihaknya akan mengupayakan agar para investor tersebut bisa segera masuk ke dalam fase perizinan hingga fase konstruksi.
“Sudah ada yang mendaftarkan di sistem OSS dan juga kita dari Kementerian Investasi sudah mengawal juga dan juga melakukan fasilitasi. Jadi yang terutama energi.
Ini ada di sistem ya. Kita harus lihat dulu di sistem itu dari negara mana,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui investor asing hingga kini belum masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN) karena pembangunan tahap I berkaitan dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
“Kalau ditanya kenapa belum ada investasi asing, desain kita itu klaster pertama ini selesai di lingkaran I (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan/KIPP IKN), baru masuk investasi asing di lingkaran II,” dalih Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2024).
“Sekarang belum mereka (investor asing) bisa lakukan (investasi di IKN) karena infrastruktur di lingkaran I belum selesai 100 persen.
Sekarang kami lakukan percepatan,” tambahnya.
Pernyataan tersebut tentu berbeda dibandingkan dengan optimisme pemerintah beberapa waktu sebelumnya.
Sederet investor dari berbagai negara, seperti Uni Emirat Arab, China, hingga Korea Selatan diklaim akan menempatkan modal pada proyek IKN.
Reporter : Mon/Rls