Harga Beras di Lampung Timur Turun Jelang Ramadhan, Pengusaha Giling Akhirnya Mulai Optimis

waktu baca 2 menit
Senin, 11 Mar 2024 14:27 0 50 Redaksi

Harga Beras di Lampung Timur Turun Jelang Ramadhan, Pengusaha Giling Mulai Optimis

LAMPUNG TIMUR, L86NEWS.COM-Jelang bulan Ramadhan, harga beras di pengusaha giling mengalami penurunan signifikan dari Rp. 14.000 menjadi Rp. 12.700 per kilogram. Marsidi, seorang pengusaha giling dari Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, mengungkapkan hal ini pada Senin (11/3/2024).

Menurut Marsidi, penurunan harga beras sudah terjadi selama 3 hari terakhir, dimulai sejak Sabtu (9/3/2024). Dia menjelaskan bahwa penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya harga padi dari 8.000 menjadi 7.000 per kilogram.

“Tiga hari ini harga beras mulai turun, kalau kami antar kerumah konsumen, kami beri harga 12.700 per kg, kalau ambil sendiri ke pabrik, kami kasih harga 12.600 per kg,” ujar Marsidi.

Marsidi memperkirakan bahwa harga beras akan terus turun menjelang pertengahan Ramadan, karena banyaknya panen padi di wilayah Lampung Timur. Dia berharap jika harga padi turun menjadi 5.000 per kilogram, maka dia akan menjual beras dengan harga normal kembali, yaitu 10.000 per kilogram.

“Sehari minimal kami antar beras ke pelanggan di pasar lokal seputaran Lampung Timur, 2,7 ton. Dalam satu minggu dua kali kami menggiling gabah untuk mencukupi pelanggan kami,” tambahnya.

Di sisi lain, seorang pedagang beras di Pasar Way Jepara, Menik, masih menjual beras dengan harga 15.500 per kilogram. Menurutnya, beras yang dijual merupakan stok beras saat harga masih tinggi.

“Saya jual 15.500 per kg, karena beras yang ada di toko kami merupakan beras harga masih 14.000 dari pabrik, kecuali stok lama habis dan kami belanja dengan harga murah kami akan jual murah juga,” jelas Menik.

Namun, pendapat pedagang beras ini bertentangan dengan harapan para petani. Sejumlah petani berharap agar harga gabah tetap tinggi, minimal di atas 6.000 per kilogram, karena jika harga di bawah itu, mereka akan merugi.

“Kemungkinan 15 hari lagi padi saya sudah bisa dipanen, kalau harga gabah anjlok dibawa 6.000 per kilo bisa rugi kami, tidak sesuai dengan biaya pemeliharaan masa tanam,” jelas Sunyoto, seorang petani dari Desa Kecamatan Way Jepara.

Pewarta: Ibrahim Sofyan

LAINNYA