Alami Cacat Seumur Hidup, Silfia Warga Bandarjaya Timur Butuh Bantuan Pemerintah

waktu baca 2 menit
Kamis, 24 Nov 2022 11:59 0 114 Redaksi

LAMPUNG TENGAH, L86News.com – Tujuh tahun lalu tepatnya tanggal 05 Juli 2017 telah terjadi insiden kompor minyak tanah meledak. Peristiwa itu terjadi didaerah Penengahan Bandarjaya Timur, Lampung Tengah.

Dan akibat insiden tersebut Silfia Ningsih (33) mengalami luka bakar serius hingga 90 persen kondisi tubuh terluka. Luka terparah terjadi di kedua tangan dan hingga kini masih melekat didada serta cacat seumur hidup.

Berdasar informasi, pasca kejadian korban sudah pernah menjalani dua kali operasi. Namun kondisinya tidak banyak perubahan, kini ibu dua anak itu tinggal dan menumpang hidup di rumah orang tuanya di Bandarjaya Timur, belakang Gadang Jaya 3 setelah di gugat cerai oleh suaminya 2 tahun lalu.

Hingg kini pun berobat jalan tetap di lakukan setiap minggu atau bulan tergantung sakit yang timbul akibat luka bakar yang di alaminya.

Dokter Yohanes Pranoti yang membuka praktek di Adijaya Lampung Tengah mengata kan, kondisi Silfia saat ini sudah alami infeksi jaringan kulit kunak. Hal itu kata Dokter akibat lambatnya penanganan kuka bakarnya.

Hanya oprasi face off yang bisa menyembuhkan nya. Dan Dokter yang sering membantu Silfia ini menyarankan kepada keluarga korban untuk melaku kan operasi tersebut. 

Karena operasi itu hanya bisa di lakukan di rumah sakit besar seperti Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo Jakarta dan lain lanya, dan pihak keluarga tidak mampu jarena faktor biayanya.

Saat ini Silfia sangat butuh bantuan baik dari pemerintah atau donatur. Silfia berharap setidaknya setelah oprasi bisa mandiri karena semua aktifitas seperti makan, mandi dan lainya tidak bisa dilaku kannya sendiri.

Beruntung ditengah kondisi seperti itu ada orang tua dan anaknya Sefta Yusna Sari (15) siswi kelas satu SMK 03 Poncowati yang selalu setia merawat dan membantu semua kegiatan Silfia.

Sekali lagi, Silfia sangat  mengharapkan bantuan dari pemerintah atau donatur agar bisa menjalani operasi sesuai anjuran Dokter Yohanes Pranoto. Karena dengan kondisi saat ini dia tidak bisa melakukan apapun tanpa bantuan orang lain. 

Reporter : F86

LAINNYA