
SIDOARJO, L86News.com – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto memimpin kegiatan panen raya jagung hibrida di Desa Bulang, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Jumat (31/10). Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, sekaligus menunjukkan sinergi lintas sektor antara Imipas, aparat kepolisian, dan masyarakat petani.
Panen di lahan seluas 10 hektare tersebut menghasilkan sekitar 45 ton jagung hibrida. Hasil ini merupakan buah dari kerja sama antara Kementerian Imipas, Kantor Imigrasi Surabaya, dan Polresta Sidoarjo yang berkolaborasi dalam mendukung program nasional peningkatan produktivitas pertanian.
“Ketahanan pangan adalah fondasi utama stabilitas bangsa. Kemandirian pangan harus dimulai dari keluarga, masyarakat, hingga institusi. Setiap langkah kecil dalam menanam dan memanen adalah bentuk nyata cinta kita pada negeri,” ujar Agus Andrianto, Menteri Imipas.
Selain kegiatan panen, Menteri Agus turut menyerahkan berbagai bantuan pertanian dan sosial, antara lain 500 paket sembako, alat mesin pertanian (alsintan), alat semprot modern, serta benih jagung hibrida sebanyak 120 kilogram bagi kelompok petani binaan di Desa Bulang.
Program penanaman jagung ini dimulai sejak 25 Juni 2025, dikelola bersama oleh kelompok petani setempat. Hasil panen akan disalurkan ke Bulog Sidoarjo untuk dijual, dan hasilnya dikembalikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Kementerian Imipas menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni panen, melainkan bagian dari gerakan nasional menuju kemandirian pangan dan pemberdayaan masyarakat. Melalui pendekatan lintas sektor, Imipas ingin mendorong agar setiap lembaga pemerintah ikut berperan dalam mendukung stabilitas ekonomi dan sosial masyarakat.
“Kolaborasi ini adalah bentuk nyata semangat gotong royong antarinstansi. Ketahanan pangan bukan hanya urusan sektor pertanian, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa,” tambah Agus Andrianto.
Menteri Agus juga menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat diterapkan di berbagai wilayah Indonesia, terutama melalui pemanfaatan lahan tidur milik instansi maupun masyarakat. Ia menekankan bahwa kemandirian pangan menjadi salah satu kunci utama ketahanan nasional, karena bangsa yang mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri adalah bangsa yang kuat dan berdaulat.
“Kami berharap semangat ini menjadi inspirasi bagi masyarakat dan instansi lain untuk ikut menanam, mengolah, dan memanen hasil bumi sebagai bagian dari kontribusi nyata bagi bangsa,” tutupnya.
Kegiatan panen raya ini mendapat sambutan meriah dari warga Desa Bulang. Sejak pagi, masyarakat terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang diisi dengan panen bersama, pembagian sembako, serta penyerahan bantuan pertanian. Bagi mereka, program ini menjadi simbol perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan petani dan peningkatan produktivitas desa.
Kepala Desa Bulang menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Menteri Imipas dan dukungan pemerintah pusat. “Kami berterima kasih atas bantuan dan perhatian yang diberikan. Ini sangat berarti bagi para petani kami dan menjadi semangat baru untuk terus produktif,” ujarnya.
Program ketahanan pangan yang dijalankan Kementerian Imipas merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat fondasi ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan lahan produktif, pemberdayaan petani, dan peningkatan kolaborasi antar instansi.
Melalui program ini, Imipas berupaya tidak hanya menghadirkan solusi pangan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa ketahanan bangsa dimulai dari kemandirian pangan rakyatnya.