KEBUMEN, L86News.com – Pemandangan menggetarkan hati terjadi di Tempat Pemakaman Umum Desa Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, pada Senin pagi, 21 April 2025. Di antara tanah lempung basah dan suasana duka, seorang polisi berseragam lengkap terlihat ikut menggali liang lahat.
Ia adalah Aiptu Mualim, Kanit Binmas Polsek Buluspesantren. Tanpa ragu, tanpa memedulikan seragam dinas yang dikenakannya, ia turun langsung ke liang kubur, membantu menyiapkan tempat peristirahatan terakhir bagi warga yang baru saja meninggal dunia.
Tindakan itu bukan sekadar kewajiban sebagai aparat, melain kan wujud empati mendalam kepada seorang sahabat yang tengah dirundung duka berlapis. Sahabatnya, Jamjuri, kehilangan dua orang tercintanya dalam waktu yang hampir bersamaan. Sang kakak meninggal di Kabupaten Pati, anaknya sendiri berpulang hanya berselang beberapa jam kemudian di Kebumen.
Malam sebelum kejadian, Aiptu Mualim menerima telepon dari Jamjuri. Dengan suara bergetar, sahabat lamanya itu mengabarkan kabar duka. Sambil menahan tangis, ia meminta bantuan karena tak mampu berada di dua tempat sekaligus. Ia masih berada di Pati, mengurus pemakaman sang kakak, ketika kabar kematian sang anak datang bagai petir di siang bolong.
Tanpa berpikir panjang, Aiptu Mualim segera bergerak. Ia tahu, tak banyak yang bisa ia lakukan untuk menghapus kesedihan sahabatnya, tapi ia ingin meringankan bebannya, meski hanya sedikit. Dengan tangan yang tak biasa menggenggam cangkul, ia ikut menggali liang lahat, memastikan bahwa anak sahabatnya bisa segera dimakamkan dengan layak.
Tak ada kata yang cukup untuk menggambarkan kesedihan hari itu. Di antara isak tangis keluarga yang hadir, sosok Aiptu Mualim berdiri sebagai pengingat bahwa kemanusiaan dan kepedulian bisa hadir dalam bentuk paling sederhana, mengulurkan tangan di saat paling gelap.
Ketika akhirnya Jamjuri tiba di Kebumen, wajahnya yang lelah dan mata sembab itu sempat menatap gundukan tanah tempat peristirahatan terakhir anaknya. Ia tak sempat menyaksikan anaknya saat dimakamkan.
Mungkin dalam hatinya, ada rasa syukur di balik duka yang tak terperikan karena di tengah kehilangan yang memilukan, masih ada tangan sahabat yang tulus menyentuh hatinya.
Kontributor : Shol/Hum