MANGGARAI, L86News.com – Sengketa tanah warisan di Waso, Desa Satar Kampas, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) berujung pada insiden percobaan pembunuhan.
Peristiwa yang mengakibatkan seorang pria berinisial IA (42) mengalami luka serius akibat sabetan parang di bahu kiri dan paha kanan itu berlangsung Kelurahan Reo, Kecamatan Reok, Manggarai, Senin (24/3/2025) sekitar pukul 17.30 WITA.
Berdasar keterangan kaka korban MA (44), insiden beeawal saat pelaku berinisial Abah warga Desa Satar Kampas, Kecamatan Lamba Leda Utara, mendatangi rumah TJ (50) di Kelurahan Reo, tempat domisili korban.
MA menjelaskan bahwa pelaku datang dengan membawa sebilah parang dan golok. Setibanya di depan rumah, pelaku langsung mengancam penghuni rumah dengan kata-kata kasar.
“Pelaku berteriak dan mengancam akan menghabisi kami semua. Saya berusaha menenangkan keadaan, tetapi adik saya, IA, terpancing dan keluar rumah,” ungkap MA di Polsek Reo pada Senin, (24/3/25).
Saat IA keluar, pelaku langsung mengejar dengan parang. MA mengaku sempat berusaha menghalangi, tapi pelaku tetap menyerang hingga mengenai lengan kiri korban. IA mencoba melawan dengan mencekik leher pelaku, namun pelaku juga menggunakan golok dan menikam paha kanan korban.
Melihat kejadian itu, keluarga korban berusaha melawan untuk menyelamatkan diri. Warga sekitar yang menyaksikan insiden tersebut segera menghubungi pihak kepolisian hingga akhirnya pelaku berikut parang, golok dan sweter di amankan Polsek Reo.
Berdasar informasi, tindakan kekerasan pelaku bukanlah kali pertama. Sebelum nya, pelaku juga pernah melakukan pengancaman terhadap MA dan kakaknya, TA di Kantor Desa Satar Kampas.
“Saat itu, pelaku mengacungkan sebilah parang ke arah TA dan saya dan mengancam akan membunuh kami. Bahkan, pelaku sempat akan membacok TA, namun berhasil di cegah oleh staf desa,” kata MA
Peristiwa pengancaman tersebut, sambung MA, disaksikan langsung oleh Kepala Desa Satar Kampas, Ajidin bersama perangkat desa dan anggota Linmas.
MA menduga insiden itu bermula terkait sengketa tanah warisan kakek mereka di Waso. Dan hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan korban.
Reporter : Bino Maot