Kisah Welas Asih Seorang Polisi, Bukti Dedikasi Tak Kenal Pamrih

waktu baca 3 minutes
Minggu, 19 Jan 2025 18:06 0 95 Redaksi

KARANGANYAR, L86News.com – Untuk bisa berbagi tidak harus memiliki lebih. Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Pedoman ini yang terus dipegang Aipda Suranto.

Aipda Suranto, seorang anggota Polri yang lahir pada tahun 1984 di Kota Sragen, mulai berdinas di Kepolisian sejak tahun 2003, dan sejak tahun 2020 mengemban amanah menjadi anggota Bhabinkamtibmas Desa Nangsri, Polsek Kebakkramat,

Menjalankan perintah dari pimpinan untuk mengemban amanat sebagai Bhabinkamtibmas Aipda Suranto melaksanakan program Door to Door sistem atau kunjungan rumah ke rumah.

Suranto mengetahui kondisi warga desa binaannya masih ada yang membutuhkan perhatian. Di situlah Aipda Suranto memikirkan bagaimana caranya untuk membantu meringankan warga desa binaannya yang masih kekurangan.

Akhir tahun 2022, Aipda Suranto akhirnya memulai program “Welas Asih” dengan menyisihkan sedikit uang dari gaji bulanan supaya bisa berbagi kepada kaum duafa untuk meringankan beban warga binaan nya yang membutuhkan.

Seperti hari ini Minggu (19/1/2025), Aipda Suranto dengan mengendarai sepeda motor dinas berangkat mengunjungi sebuah rumah di Kebak Jetis, Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat yang di huni pasangan lansia Gito Wiyono (79) dan Yatmi (69) yang saat ini mengalami sakit gula dan Stroke.

Di perjalanan menuju rumah pasngan renta tersebut, Suranto berhenti di sebuah toko untuk berbelanja paket sembako yang kemudian dikemas ke dalam sebuah kardus dan diikat di boncengan motor dinasnya.

Sesampainya di alamat yang dituju, Suranto memikirkan sepeda motor lalu mengambil dan tanpa ragu memikul kardus kemudian menyerahkan ke pasangan lansia yang tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya setelah menerima paket sembako.

“Terima kasih sekali Pak, yang bapak berikan ini sangat bermanfaat bagi kami dan Semoga yang bapak perbuat ini menjadi amal ibadah bapak”, ungkapan Yatmi dengan suara lirih sambil berbaring karena sakit yang dideritanya.

Selain paket sembako, Aipda Suranto juga memberikan sedikit tali asih untuk berobat Yatmi. Dari lokasi tersebut, Aipda Suranto kembali ke Mako Polsek Kebakkramat untuk mengerjakan administrasi pelaporan kegiatan Bhabinkamtibmas.

Saat di wawancarai, Aipda Suranto menjelaskan arti dari program “Welas Asih” yaitu sebagaimana arti Bahasa Indonesia kata “welas asih” berarti rasa belas kasih yang mendalam atau sikap cinta kasih.

Program tersebut, menurutnya dimulai sejak tahun 2022 dengan menyisihkan gaji bulanan untuk melaksanakan kegiatan ini menjadi rutin atau setidaknya dapat sedikit meringankan beban bagi yang membutuhkan.

”Saya memilih nama program ini “Welas Asih” yang artinya rasa belas kasih yang mendalam atau sikap cinta kasih, sebagai mana tugas Bhabinkamtibmas harus memiliki rasa empati kepada warga desa binaan. Saya mulai sejak tahun 2022, dengan sedikit menyisihkan gaji bulanan bersyukur kegiatan sosial ini dapat berjalan hingga saat ini”.

”Saya ingin bantu, tapi bagaimana caranya agar tidak membebani orang lain. Maka nya saya memutuskan untuk menyisihkan gaji setiap bulan untuk membantu mereka. Istri saya juga mendukung,” ungkapnya.

Disinggung berapa anggaran yang dia sisihkan tiap bulannya untuk membantu warga? Aipda Suranto mengatakan tidak menentu. Namun satu paket sembako yang dia berikan memiliki nilai Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.

“Selama saya hidup, masih diberi kesempatan akan terus membantu sesama. Ini bisa menjadi jalan mencari pahala di kemudian hari,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Kebak Jetis, Suyatno mengucapkan banyak terimakasih atas perhatian yang telah diberikan kepada warganya, dan mendoakan semoga menjadi amal bagi Aipda Suranto.

Reporter : Sholeh

KOLOM IKLAN






LAINNYA