PALANGKA RAYA, L86News.com – Pemuda Mahaga Lewu Panatau Provinsi Kalimantan Tengah kembali mengadakan pelatihan inspiratif yang mengusung tema “Globalisasi dan Dampaknya terhadap Keberagaman Budaya Lokal” di Hotel Fiz, Palangka Raya pada hari Jum’at, 29 November 2024.
Kegiatan yang menghadirkan Novia Adventy Juran, tokoh perempuan dan pemuda Dayak, sebagai narasumber utamanya ini menekankan pentingnya peran pemuda dalam menjaga kebudayaan lokal sebagai benteng utama dalam menghadapi globalisasi.
“Sebagai pemuda, selain dituntut untuk mampu beradaptasi dengan berbagai macam tantangan dari kemajuan zaman, kita pemuda juga mengemban tugas penting untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal, karena itu merupakan salah satu identitas dan pedoman kita dalam berkehidupan,” ujar Novia.
Novia menjelaskan jika pelatihan ini bukan kali pertama diadakan. Sebelumnya, seminar serupa juga digelar dengan menghadirkan Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah, Prof. Dr. Andrie Elia Embang, S.E., M.Si., yang juga mantan Rektor Universitas Palangka Raya (UPR). Dalam seminar tersebut, Prof. Andrie Elia menyoroti bahwa globalisasi tidak harus menjadi ancaman bagi budaya lokal jika masyarakat mampu beradaptasi tanpa melupakan akar budaya mereka.
“Sebenarnya globalisasi ini memiliki manfaat yang sangat positif jika kita sebagai pemuda dapat mengelola potensi tersebut dengan baik, benar, dan bijak. Kita bukan hanya dapat berkreasi dan berinovasi di bidang-bidang yang kita sukai, tapi kita dapat menjadi pemuda yang bermanfaat dan berjasa, pemuda yang tampil menjadi garda terdepan dalam menjaga warisan adat dan budayanya,” jelas Novia.
Kegiatan ini sendiri dihadiri oleh puluhan pemuda dari berbagai wilayah di Kalimantan Tengah yang antusias mengikuti sesi diskusi dan tanya jawab. Diketahui, para peserta tidak hanya mendapatkan wawasan tentang tantangan globalisasi, tetapi juga diajak untuk aktif melestarikan budaya Dayak melalui kegiatan kreatif seperti seni, musik, dan ritual adat.
“Kami berharap pelatihan ini mampu membentuk generasi muda yang sadar dan bertanggung jawab dalam menjaga keberagaman budaya lokal, sambil tetap terbuka dan menjaga identitasnya terhadap perkembangan global. Pemuda Mahaga Lewu Panatau harus terus tumbuh menjadi garda terdepan dalam memperkuat jati dirinya, juga menjadi yang terdepan dalam upaya untuk menjaga adat dan budaya Dayak Kalimantan Tengah di era modern,” tutup Novia.
Reporter: Nurul Hidayah
Editor: Aris Kurnia Hikmawan