L86News.com – Pemerintah terus melakukan percepatan pembangunan infrastruktur dasar Ibu Kota Nusantara (IKN) tahap I. Sejak dimulai tahun 2022 lalu, sekarang kemajuannya sudah mencapai 84,9%.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H Sumadilaga merinci beberapa pekerjaan tahap I tersebut. Diantaranya pembangunan Istana Negara dan Lapangan Upacara (71,829%), Kantor Presiden (89,995%), Kantor Sekretariat Presiden (89,017%), Kantor Kemenko 1 (70,330%), Kantor Kemenko 2 (31,534%), Kantor Kemenko 3 (77,376%), Kantor Kemenko 4 (76,446%).
Kemudian, progres Rumah Tapak Jabatan Menteri 91,701%, dan rata-rata progres pembangunan 47 Tower Hunian ASN dan Hankam mencapai 50% “Per awal Juni 2024 progres konstruksi Batch I sudah mencapai 84,9%,” ujar Danis di kutip, Rabu (19/6).
Danis menambahkan, semua utilitas (pipa air minum, pipa gas, kabel listrik, fiber optik, pipa hydrant) di KIPP akan terintegrasi di dalam Multi Utility Tunnel (MUT). Saat ini sedang dalam proses pembangunan MUT paralel dengan pemasangan jaringan utilitas.
“Target progress Batch I pada awal Agustus 2024 adalah 90,26%,” ucap Danis.
Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menambahkan, saat ini tengah dibangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku.
SPAM tersebut terdiri dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas sebesar 300 liter per detik, Jaringan Perpipaan Transmisi Air Minum serta Jaringan Distribusi Utama (JDU) dan Jaringan Distribusi Pembagi (JDP).
“Sekarang baru 300 liter per detik, besok nanti kita nambah lagi 350 liter per detik dari (Bendungan) Sepaku Semoi. Terus saya juga sedang lelang untuk 300 liter per detik lagi di Sepaku nanti untuk tambahan antisipasi penduduk,” jelas Diana ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan,
Diana menyebut progres SPAM sepaku sudah mencapai 85%. Ditargetkan pada Juli 2024 sudah selesai dan langsung digunakan untuk menyuplai kebutuhan air minum di IKN.
Plt. Wakil Kepala Otorita IKN Raja Juli Antoni mengatakan, upacara HUT RI tahun ini rencananya akan dilaksanakan di dua tempat, yaitu Jakarta dan Nusantara. Hal ini sebagai simbol transisi menyambut Nusantara sebagai ibu kota baru, tanpa melupakan jasa Jakarta sebagai ibu kota negara yang lama. Menurutnya, kolaborasi Kementerian PUPR dan Kementerian ATR/BPN sangat krusial.
“Kita harus memastikan bahwa semua lokasi infrastruktur strategis berjalan lancar dan tepat waktu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan Nusantara dan di saat yang sama masyarakat menerima kompensasi yang memuaskan,” kata Raja Juli
Reporter : Mon/Rls