LAMPUNG TIMUR, L86News.com – Acara silaturahmi sekaligus Rapat Koordinasi (Rakor) Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) berlangsung di kediaman Sentot, Desa Sidorejo, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur, Selasa (30/4/2024).
Tampak hadir, Babinsa Koramil 429-14/Jabung Serma Wayan Budiarta, Serma Suprapto, Serda Sugiyono, Koptu M. Huda, Korluh Sekampung Udik serta Gapoktan se Kecamatan Sekampung Udik beserta perangkat.
Melalui Serma Wayan Budiarta, Koramil Jabung menjelaskan bahwa kegiatan itu merupakan komitmen Babinsa jajaran Kodim 0429/Lamtim untuk terus menjalin kebersamaan dengan mitra karib di wilayah binaan guna mewujud kan kemanggulangan TNI dengan rakyat, mengawal program desa, serta dalam rangka mendukung upaya ketahanan pangan.
“Kehadiran Babinsa diharapkan memotivasi sekaligus memuncul kan kreatifitas dan inovasi kelompok tani sehingga menjadi sumber kekuatan untuk memaju kan kelompok tani itu sendiri guna mendukung suksesnya swasembada pangan”, tutur Babinsa.
Lebih lanjut Babinsa meminta momen rakor Gapoktan jangan hanya dijadikan sebatas rutinitas, namun harus bisa menghadirkan solusi dari permasalahan yang saat ini dihadapi para petani. Contohnya seperti kelangkaan dan tingginya pasaran harga pupuk.
“Bila penyaluran pupuk sudah sesuai aturan maka tidak akan terjadi lagi kelangkaan pupuk di masing masing wilayah desa. Termasuk tidak menaikan harga secara sepihak karena harga tersebut sudah di tetapkan oleh Pemerintah, dan di sepakati oleh Gapoktan. Kami juga menghimbau jangan sampai terjadi kelangkaan pupuk karena penyimpanan dan penyaluran pupuk ilegal dapat menimbulkan masalah hukum,” sambungnya.
Selain itu Babinsa juga mengajak kepada Korluh, Gapoktan serta para petani turut mensukseskan program Optimalisasi Lahan (Oplah) rawa dan Pompanisasi yang saat ini mulai dilaksanakan oleh TNI AD melalui jajaranya salah satunya Kodim 0429/Lamtim.
“Komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak, program Oplah dan pompanisasi Kabupaten Lampung Timur diharapkan dapat berjalan dengan lebih baik dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kemajuan sektor pertanian lokal”, pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama di lakukan juga sosialisasi terkait Biosaka oleh Korluh Sekampung Udik Agus. Pihaknya mengatakan Biosaka merupakan produk non paten dan non pupuk yang diramu sendiri oleh petani.
“Produk biosaka merupakan elisitor, artinya suatu produk yang berfungsi sebagai signaling bagi tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih bagus bermanfaat untuk melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit serta mampu menekan penggunaan pupuk”, ungkapnya.
Lebih lanjut Agus menambahkan, selain cara pembuatanya bahan-bahannya pun relatif mudah untuk ditemukan.
“Proses pembuatan biosaka diawali dengan pemilihan minimal lima jenis rumput-rumputan atau dedaunan yang sehat, sempurna, tidak terkena penyakit, dan warna daun rata. Ambil agak ke pucuk/daun masih hijau, boleh diambil 2-4 daun dengan batangnya”, urainya.
Reporter : Tar/Pendim