x

KDRT Berujung Maut, Suami Bacok Istri Lalu Tenggak Gramaxone

waktu baca 3 menit
Minggu, 31 Mar 2024 20:42 0 28 Tim Redaksi 1

LAMPUNG TIMUR, L86News.com – Usai melakukan kekerasan terhadap istrinya, Sugito menenggak cairan Herbisida jenis gramaxone. Peristiwa itu terjadi di Dusun 18, Desa Bandar Agung, Kecaman Bandar Sribhawono, Lampung Timur, Minggu (31/3/2024).

Sebuah rumah berdinding keramik warna hijau tampak sepi dan lengang pintu tertutup rapat, seutas garis polisi membentang tepat di depan pintu masuk dari arah Utara ke Selatan. Garis polisi tersebut menandakan bahwa ada sebuah peristiwa yang masih perlu penyelidikan lebih lanjut.

Menurut keterangan Kanit Reskrim Polsek Bandar Sribhawono, Iptu Aidil mengatakan rumah tersebut sengaja di beri garis polisi karena baru saja terjadi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Bentuk kekerasan tersebut yaitu, seorang pria bernama Sugito telah membacok istrinya sendiri hingga mengakibatkan luka di bagian tangan dan kepala, sehingga perempuan bernama Sugiyati itu mengalami luka serius.

Setelah melakukan pembacokan terhadap istrinya, Sugito kemudian menenggak cairan Herbisida (obat rumput) jenis gramaxone. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 Win ketika beberapa tetangga sedang melakukan aktivitas makan sahur.

“Keduanya masih dirawat di Rumah Sakit di wilayah Bandar Lampung, sebelumnya di rawat di Rumah Sakit di wilayah Bandar Sribhawono, Lampung Timur karena luka cukup serius sehingga di lakukan rujukan,” kata Aidil.

Terkait motif peristiwa KDRT tersebut, Aidil belum bisa memberikan keterangan lebih jauh, karena masih belum ada pemeriksaan terhadap siapapun. Saksi utama yakni anak dari pasangan suami istri Sugito dan sugiyanto juga belum diperiksa.

“Belum ada laporan dan belum ada yang kami periksa, waktu peristiwa saksi yang ada di dalam rumah anaknya bernama Andi. Tapi belum kami periksa juga,” terang Aidil.

Sementara Ketua RT setempat Miskan mengatakan dirinya mendapat informasi sekitar pukul 05.30 Wib. Namun kondisi keduanya sudah memprihatinkan, sudah terkapar diruang tengah depan televisi.

Kata Miskan, ketika beberapa warga mendatangi tempat kejadian, Sugito sudah terkapar dengan mulut mengeluar kan busa, sementara Sugiyanti terkapar dengan luka bacok dan darah mengalir ke lantai.

“Kami kelokasi sudah pada pingsan. Lalau kami bersama pak bayan melapor ke Polsek Bandar Sribhawono dan membawa ke RS Aka Medika. Waktu kejadian tidak ada yang tau. Tentang mengetahui dari anaknya,” kata Miskan.

Sugito Pelaku KDRT akhirnya meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit di Bandar Lampung. Jenazah Sugito tiba di rumah duka sekitar pukul 17.00 Wib.

Kabar tersebut di benarkan oleh Kadus 18, Ali Imron. Menurut dia di rumah Sugito saat ini masih dipenuhi tetangga, dan keluarga melakukan takziah dan rencana pemakaman akan di lakukan stelah sholat tarawih.

“Jenazah pak Sugito tiba tadi sore jam 17.00 Wib. Saat ini jenazah sudah di sholatkan dan proses pemakaman. Namun dimakamkan nanti habis tarawih,” kata dia. Minggu (31/3/2024).

“Kalau istrinya masih dirawat di rumah sakit, di Bandar Lampung karena luka bacok. Kami juga heran kenapa pak Gito senekat itu, apa masalahnya kami belum mengerti,” Imbuhnya

Sementara Kanit Reskrim Polsek Bandar Sribhawono Iptu Aidil membenarkan pelaku penganiayaan terhadap istrinya (KDRT) dikabarkan meninggal efek dari racun yang di minumnya.

Terkait dengan kasus tersebut Aidil menegaskan tidak akan melanjutkan perkara karena terduga pelaku sudah meninggal. Apalagi hingga saat ini, kata dia belum ada yang melapor secara formal terkait kasus KDRT dimaksud.

“Kami hentikan penyeledikan soal kasus KDRT, mau bagaiman pelaku sudah meninggal korban masih dirawat, sementara itu kasus keluarga dan sampai saat ini tidak ada yang melapor,” jelas Aidil

Reporter : Gus


Eksplorasi konten lain dari L86News.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

LAINNYA
x
x

Eksplorasi konten lain dari L86News.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca