JAKARTA, L86News.com – Dugaan keterlibatan intelijen asing pada pemilihan presiden 2024 mengemuka di rapat kerja Komisi III DPR RI, Rabu (15/11/2023) kemarin.
Rapat kerja Komisi Hukum DPR RI berlangsung dengan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Fadil Imran.
“Kita punya konsekuensi dengan negara berjumlah penduduk tinggi secara geopolitik, geostrategis, letaknya di tengah-tengah benua Australia dan benua Asia, dan sebagainya. Sangat mungkin ada kepentingan-kepentingan asing, nah itu harus kita perhitungkan,” kata Komjen Pol Fadil Imran mengungkap alasan dugaan keterlibatan intelijen asing di Indonesia.
Komjen Fadil memperlihatkan dokumen perihal dugaan operasi intelijen di Indonesia memuat tiga poin penting.
Pertama, Pilpres menjadi sorotan internasional dan posisi strategis Indonesia di bidang ekonomi dan politik global yang sangat diperhitungkan.
Kedua, pihak asing tertentu yang memiliki niat tidak baik akan berupaya melakukan gangguan terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024 dengan cara menginginkan capres-cawapres terpilih sesuai dengan kepentingan.
Ketiga, upaya intervensi pada pemilu itu dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Caranya itu Pertama, bisa saja pihak asing memberikan bantuan secara gelap terhadap koalisi capres-cawapres tertentu dan kelompok masyarakat sipil dan LSM, untuk melakukan framing atas nama demokrasi.
Kedua, pihak asing juga bisa melakukan penetrasi terhadap sistem IT KPU melalui serangan siber.
Ketiga, intervensi asing bisa juga dilakukan melalui pemberitaan di media internasional untuk dijadikan bahan propaganda di Indonesia dan melakukan aksi sabotase dalam berbagai bentuk.
Reporter : Toni/Frn