Bambang Purwanto Hanya Sebuah Nama, Sebuah Pesan Moral dari Wakil Rakyat Sesungguhnya

waktu baca 2 menit
Senin, 25 Sep 2023 23:33 0 43 Redaksi

PALANGKA RAYA, L86News.com – Bambang Purwanto, anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Demokrat dapil Kalimantan Tengah, menjadi tamu kehormatan dalam acara Silaturahmi Keluarga Besar Pacitan di Kota Palangka Raya pada hari Minggu, 24 September 2023 kemarin.

Dalam pertemuan itu, Bambang Purwanto menyampaikan rasa syukurnya dapat berkumpul dan berdiskusi dengan masyarakat. Selain itu, masyarakat turut menitipkan do’a dan harapan kepadanya agar dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi.

“Saya mohon do’a dan prasangka baiknya atas semua usaha dan ikhtiar untuk melakukan perubahan dan perbaikan ke depannya. Saya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa tanpa do’a dan kepercayaan dari masyarakat semuanya,” ujar Bambang Purwanto menyampaikan.

Dia juga berusaha untuk secara bertahap dan bertanggungjawab menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Ia menegaskan tekadnya untuk selalu berorientasi pada kepentingan dan kesejahteraan rakyat, sambil memohon agar masyarakat selalu memberikan nasehat jika diperlukan.

“Saya hanyalah pelayan. Semoga saya dapat terus melayani masyarakat, dengan segala bentuk keikhlasan dan ketulusan. Ingat! Bambang Purwanto hanyalah sebuah nama, anggota DPR RI juga hanya sebuah jabatan semata, menjadi pejabat publik adalah pilihan saya,” lanjutnya.

Bambang Purwanto menekankan kesederhanaan sebagai salah satu nilai yang tak ternegosiasi. Penampilannya yang sederhana dan tidak adanya protokoler yang mengawalnya, menunjukkan keberadaannya yang ingin selalu melayani dan dekat dengan masyarakat.

“Saya ingin selalu dekat dan berada bersama masyarakat. Meskipun saya itu pejabat, tapi saya paling tidak suka terlihat mencolok dan bermewah-mewahan di hadapan masyarakat yang masih memiliki banyak sekali penderitaan dan permasalahan,” ungkapnya.

Bambang Purwanto berharap agar dirinya dan semua pemimpin yang ada dapat menjadi teladan dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Sebab baginya, pemimpin yang tidak peduli pada rakyatnya adalah pengkhianatan dan kejahatan terbesar dalam hidupnya.

“Adalah sebuah pengkhianatan dan kejahatan terbesar dalam hidup saya, kalau saya sampai lupa diri, dari mana saya berasal dan untuk apa saya menjalani kehidupan. Tidak ada yang paling pedih siksaannya, kecuali pemimpin yang tidak memperdulikan rakyatnya,” tutupnya.

Reporter: Aris Kurnia Hikmawan

LAINNYA