x

Buru Miss Huang Terkait TPPO, Polda Metro Ajukan Red Notice

waktu baca 2 menit
Jumat, 28 Jul 2023 20:44 0 83 Redaksi Liputan 86

JAKARTA, L86News.com – Polda Metro Jaya memburu Miss Huang, pengatur jaringan TPPO penjualan organ ginjal di Kamboja. Polda Metro melalui Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri akan mengajukan red notice atas Miss Huang.

“Kemudian DPO kita ajukan red notice melalui Interpol. Ya salah satunya target operasinya itu (Miss Huang),” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat (28/7/2023).

Hengki mengatakan pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Kamboja untuk menangkap sosok Miss Huang.

“Kita meminta kerja sama kepada kepolisian Kamboja membantu profiling apabila memang identitas jelas, koordinasi dengan kita, kita akan tetapkan tersangka menerbitkan DPO dan berkoordinasi menerbitkan red notice untuk kita bisa bawa ke Indonesia,” jelasnya.

Sosok Miss Huang

Salah satu tersangka yang berperan sebagai koordinator utama sindikat ini, Hanim (41), mengungkap keterlibatan Miss Huang. Hamim bercerita, dia bertemu dengan Miss Huang saat hendak menjalani transplantasi ginjal pada 2019.

Saat itu, Hanim mengatakan tak sendirian ke Kamboja. Ada 2 orang yang menyertainya. Setiba di Kamboja, mereka dijemput dan diinapkan di salah satu lokasi penginapan. Di sinilah Hanim dikenalkan dengan seorang wanita disebut Miss Huang. Siapa dia?

“Saya dipertemukan dengan Miss Huang. Entah apakah dia orang China atau orang Indonesia saya kurang hafal ya pokoknya namanya Miss Huang, yang mengatur di sana,” kata Hanim.

Sebelum menjalankan transplantasi ginjal, Hanim melakukan medical check up menyeluruh di Preah Ket Mealea Hospital, rumah sakit militer Kamboja. Salah satu rekannya gagal dalam tahap medical check up.

“Saya sama temen saya yang cewek lolos, yang satunya gagal,” ucapnya.

Setelah menjalani medical check up, keesokannya ia langsung menjalani operasi transplantasi ginjal. Hanim tinggal di Kamboja sepekan lebih pascaoperasi sebelum akhirnya kembali ke Indonesia.

“Besoknya itu dilakukan operasi, setelah operasi masa penyembuhan sekitar 10 hari dan saya kembali ke Indonesia. Saya istirahat di Indonesia sekitar satu-dua bulan,” katanya.

Hanim mengaku mendapatkan bayaran ratusan juta rupiah setelah menjual salah satu ginjalnya. Kini Hanim hidup hanya dengan satu ginjal.

“Waktu itu 2019 dibayar Rp 120 juta,” kata Hanim.

Artikel : Newsdetik.com


Eksplorasi konten lain dari L86News.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

LAINNYA
x
x