LAMPUNG TIMUR, L86News.com – Kedatangan jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) atas nama Tri Maimumah (30), disambut tangis keluarga, Jumat (21/7/2023).
Pantauan di rumah duka di Dusun III, Desa Tulungpasik, Matarambaru, Lamtim, jenazah sudah berada dalam peti kayu berplitur.
Kendaraan yang digunakan untuk membawa jenazah yakni ambulans nomor polisi B 1618 VMR bertuliskan Yayasan Kusuma Wardhana berwarna putih motif hijau.
Kemudian, disusul dengan Mobil Innova putih dengan stiker di bagian depan dan samping body yakni BP2MI nopol BE 1714 BZ.
Ratusan warga juga nampak terlihat di rumah duka sejak pagi. Bahkan tangis keluarga dan rekan almarhumah juga pecah, saat peti jenazah diangkut oleh sejumlah anggota polisi.
Untuk memastikan jenasah tersebut adalah Tri Mutmainah, pihak keluarga juga sempat meminta untuk membuka peti jenazah.
Jenazah kemudian di salatkan sekitar pukul 08.30 WIB dan dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) dusun setempat pukul 09.10 WIB.
Pengantar Kerja Ahli Muda Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Lampung, Lyse menyampaikan bela sungkawanya kepada keluarga Tri Maimunah.
Didampingi anggotanya Putra Agung, Lyse juga menyampaikan pesan dan kronologi kematian Tri Maimunah hingga kepulangan jenazah.
“Almarhumah sempat dirawat di Rumah Sakit Cathai General Hospital. Namun tak lama setelah dirawat, ia meninggal di rumah sakit tersebut,” ujar Lyse.
Dari keterangan resmi, Tri Maimunah meninggal pada 29 Juni 2023 karena tumor otak. Namun asuransi dari agen tidak dapat diklaim, karena Tri Maimunah meninggal karena sakit alami, bukan kecelakaan kerja.
Ia melanjutkan, almarhumah Tri Maimumah juga telah dilakukan pemulasaraan jenazah secara Islam pada tanggal 4 Juli 2023.
“Jenazah sudah dimandikan dan di salatkan secara Islam, tetapi jika keluarga ingin menyalatkan maka silakan,” tukasnya.
Menurutnya, jika ada yang memberitahukan sebelumnya soal jenazah Tri Maimunah yang terlantar di Bandara Soekarno-Hatta, itu merupakan kabar tidak benar.
Proses pemulangan baru dilakukan setelah jenazah berangkat dari Taiwan kemarin dan sempat transit ke Hongkong, lalu ke Bandara Soeta.
“Setelah itu, jenazah diantar oleh ambulans, melalui jalur darat hingga kini bisa sampai di rumah duka,” pungkasnya.
Pewarta : Madsyah