JAKARTA, L86News.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung kebijakan Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang ingin memberantas match fixing atau pengaturan skor demi sepakbola lebih adil. Kapolri menegaskan pihaknya sudah mempersiapkan langkah-langkah untuk mendukung program Erick.
“Tentunya kami dari Polri sangat mendukung apa yang menjadi program Bapak Ketum PSSI baru, khususnya dalam upaya menyelenggarakan sepakbola ke depan yang lebih fair. Tentunya yang paling utama adalah apa yang tadi disampaikan oleh beliau bagaimana kita ke depan betul-betul bisa memberantas apa yang dinamakan pengaturan skors,” kata Sigit dalam konferensi pers bersama Erick Thohir dan juga Menpora sekaligus Waketum PSSI Zainuddin Amali di Gedung Media Center GBK, Senayan, Jakarta Minggu (19/2/2023).
Untuk mendukung program Erick Thohir, Sigit mengatakan pihaknya telah mempersiapkan Satgas Antimafia Bola. Satgas itu sekaligus akan mengawal kebijakan ke depan demi terwujudnya sepakbola yang adil dan bisa menciptakan atlet-atlet berprestasi.
“Saya kira kami Polri mendukung penuh dan kami telah mempersiapkan Satgas Antimafia Bola untuk mengawal kebijakan ini, sehingga ke depan dalam upaya pembentukan sepakbola yang fair, dalam rangka kita bisa mendapatkan atlet-atlet yang betul-betul bisa dipersiapkan untuk menghadapi kejuaraan, baik di tingkat nasional maupun internasional betul-betul bisa terwujud,” ucapnya.
Sigit mengatakan satgas tersebut juga akan mengawal pertandingan sepak bola yang ada.
“Tentunya Satgas Antimafia Bola akan terus mengawal tiap penyelenggaraan baik di liga 1, liga 2, liga 3, dan seluruh event sepakbola yang bersih dan tentu menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional betul-betul terwujud,” ucapnya.
Sebelum Kapolri, Erick Thohir menegaskan pemberantasan pengaturan skors tidak cukup di kata-kata saja tanpa tindakan. Erick ingin pihak yang terlibat pengaturan skors dihukum seumur hidup.
“Pemberantasan pengaturan skors tidak cukup kita bicara saja, karena itu tentu PSSI bersama FIFA terus menjaga momentum bagaimana kita sepakat mengambil keputusan world white sanction, artinya ketika kita menghukum individu yang bermain di Indonesia kini berlaku di seluruh wilayah FIFA,” kata Erick.
“Tentu hukuman seperti apa, kami di PSSI fokus kepada sepakbolanya, yaitu pemain, wasit, pemilik klub, pengurus, termasuk saya, semua, termasuk pelatih yang jelas-jelas terkena permainan mengatur skors ini dihukum seumur hidup ini tindakan sepatutnya diambil selama ini,” imbuh Erick.
Artikel : Detik.com