LAMPUNG TIMUR, L86Neas.com – Usia senja dan hidup sebatang kara membuat kehidupan Mbah Warsih (77) sangat memilukan. Parahnya, ditengah derasnya bantuan sosial dari pemerintah, Mbah Warsih luput dari pendataan Dinas Sosial Pemda Lampung Timur
Warga Dusun III Rt /Rw 009/007 Desa Rejo Katon, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur ini hidup sebatang kara di rumah yang sangat tak layak huni. Namun sayang Mbah Warsih luput dari perhatian pemerintah.
Mbah Warsih tinggal sendirian di rumah kecil beralaskan lantai semen yang sudah usang, rumah pun berdinding triplek diselingi anyaman bambu rapuh. Berteduh diatap asbes usang itu, Mbah Warsih berjuang sendiri demi bertahan hidup.
Untuk kebutuhan makan sehari-hari pun, Mbah Warsih dibantu dan mengandalkan pemberian dari anak anak. Suami Mbah Warsih sudah lebih dari 20 tahun meninggalkan dirinya menghadap sang khalik.
Dengan ketabahan dan kesabarannya yang luar biasa, Mbah Warsih tinggal dan bertahan hidup di dalam gubuk tersebut. Selama ini dia masak dengan tungku tanah liat. Dia mengandalkan ranting dan dahan kayu untuk menyalakan api.
Dia mengaku setiap malam kedinginan karena angin masuk dari segala penjuru rumah yang berlubang. Saat hujan, air masuk dalam rumah karena banyak atap yang bocor.
Meski kondisinya sangat memilukan, Mbah Warsih mengaku tak pernah mendapat jatah maupun bantuan sosial dari pemerintah. Baik dari pemerintah pusat, kabupaten, hingga kecamatan tak pernah satupun instansi menyentuh kehidupannya. Padahal, ia seharusnya diprioritaskan untuk mendapat berbagai bantuan sosial.
Mbah Warsih mengungkapkan, jika memang ada bantuan perbaikan rumah, ia sangat bersyukur jika bisa mendapatkan nya. Namun apabila memang belum ada, dia pun mengaku sudah terbiasa hidup miskin asal rumahnya masih bisa diguna kan untuk berteduh dari teriknya matahari
“Semoga ada malaikat datang dan membantu memperbaiki rumah saya. Paling tidak diusia senja saya ink bisa nyaman tidur dan beraktifitas tanpa di hantui kebocoran air hujan dan dinginnya angin malam,” doanya.
Namun begitu, Mbah Warsih selalu mengucap syukur atas nikmat berupa panjang umur disertai sehat lahir batin, tanpa gangguan fisik yang berarti. Baginya, kesehatan adalah utama dibanding harta apapun.
“Kalau dapat bantuan ya diterima, kalau tidak ya gak papa. Semoga saya selalu sehat dan panjang umur,” harapnya.
Reporter : F86