LAMPUNG SELATAN, L86NEWS.COM – Farizal Purba SE anggota komisi III DPRD Lampung Selatan (Lamsel) menjelaskan bahwa usulan masyarakat Dapil 7 (Katibung, Way Sulan dan Candian Puro) telah di realisasikan.
Realisasi usulan berupa pembangunan jalan rabat beton di Gang Pepaya Dusun Rejo Agung, Desa Tanjung Agung, Katibung itu sepanjang kurang lebih 200 meter dengan pagu anggaran senilai Rp.392 juta.
“Sudah terlaksana, alhamdulillah tinggal PHO. itu soal lama dan di idam-idamkan masyarakat. Di jaman saya ini periode 2019-2024 ini terjawab,” kata politikus Partai Gerindra Lamsel ini usai hadiri Rapat paripurna di gedung DPRD setempat, Senin (15/11/2021).
Satu usulan lagi yakni pembangun peningkatan jalan Rigit beton di ruas jalan Tugu Topeng Simpang Babatan, Kecamatan Katibung senilai 3 milyar. “Alhamdulillah, sekarang masih di gelar meskipun sebelumnya sempat dua kali lelang dan gagal lelang,” ungkap pria yang kerap di sapa tuan ical ini.
Untuk usulan di tahun anggaran 2022 lanjut Farizal, telah masuk dalam E-pokir dari hasil reses pada bulan Agustus 2021 dan akan di usulkan kembali pada reses mendatang yakni pembangunan peningkatan jalan hotmik di jalan Raden Awas sepanjang 2 km.
“Kenapa hotmik, karena di jalan itu sudah rusak parah. Dan di jalan itu merupakan akses transportasi anak-anak kita, anak bangsa yang ingin menempuh pendidikan di SMA Negeri Katibung,” jelasnya.
Kemudian, ia juga mengusulkan ke Pemkab Lamsel untuk lanjutan pembangunan rigit beton di ruas jalan Tugu Topeng Simpang Babatan, sepanjang 2 km yang harus di rigit beton dan kondisi saat ini rusak parah. “Ini sambungan dari kegiatan tadi,” urainya.
Selain itu, Ia juga akan mengusulkan program pemberdayaan untuk kelompok wanita tani (KWT) dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan Lampung Selatan. Pada tahun 2021 lanjut Fahrizal, sudah bergulir program KWT di Dusun Tanjung Baru, Desa Tanjungan, Kecamatan Katibung.
Kedepan, Fahrizal ingin dinas ketahanan pangan terus mensupport, membantu ibu-ibu kwt di 17 kecamatan di antaranya kwt Dusun Tanjung Baru, Desa Tanjung Agung seperti di Desa Suka Jaya dengan harapan bisa membantu memenuhi kebutuhan masyarakat setempat di bidang pangan.
“Kalau KWT ini aktif, seperti cabai, bayam kemudian sawi yang sifatnya sayur-sayuran, ibu-ibu itu tidak perlu beli lagi. Kalau berkembang ada sisa bisa di jual dan bisa menjadi kas bagi kwt sendiri,” bebernya.
Dalam hal ini imbuh farizal, Dinas Ketahanan Pangan Lampung selatan harus pokus dan jangan ragu membentuk dan galakan kaum ibu-ibu supaya membentuk KWT.
Reporter : Anesmi
Tidak ada komentar