CILACAP, L86Nes.com – 21/10/2025 Pihak pelaksana kegiatan vaksinasi di SMP Negeri 1 memberikan klarifikasi terkait beredarnya kabar meninggalnya salah satu siswa beberapa hari setelah pelaksanaan vaksinasi di sekolah tersebut. Mereka menegaskan bahwa kegiatan vaksinasi telah berjalan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Kegiatan vaksinasi kemarin kami laksanakan dengan lancar sesuai SOP. Sebelum pelaksanaan, kami juga telah menyampaikan surat resmi kepada pihak sekolah mengenai jadwal, petugas, serta ketentuan bagi siswa,” ujar salah satu petugas pelaksana vaksinasi.
Menurutnya, seluruh siswa sebelumnya telah mengikuti screening kesehatan mandiri melalui tautan yang disediakan. Hasil dari screening tersebut menunjukkan bahwa seluruh peserta dalam kondisi sehat sebelum pelaksanaan vaksinasi.
Pada hari pelaksanaan, kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan kembali serta memberikan sosialisasi kepada peserta. Semua tahapan dilalui dengan baik, mulai dari registrasi, screening, vaksinasi, hingga observasi pasca vaksin,” jelasnya.
Terkait kabar meninggalnya salah satu siswa beberapa hari setelah vaksinasi, pihak pelaksana menyebut belum dapat menyimpulkan penyebab pasti. Mereka menegaskan bahwa penjelasan medis sepenuhnya merupakan kewenangan dokter dan rumah sakit yang menangani.
“Menurut keterangan dr. Yusuf dan Kepala TU Puskesmas Binangun 1, kami selaku awak media telah mengonfirmasi ke Polsek Binangun dan pihak sekolah. Kapolsek Binangun, AKP Aan Budiono, juga menyatakan tidak mengetahui adanya laporan siswa meninggal dunia”.
“Kami pun menelusuri ke dua rumah sakit, yakni RS Medika dan RSUD Margono. Namun karena pasien sudah meninggal dunia, kami tidak berhak membuka data medis ataupun menyimpulkan penyebab kematian. Itu menjadi ranah dokter,” terangnya.
Pihak pelaksana mengimbau masyarakat untuk tidak serta-merta mengaitkan peristiwa tersebut dengan kegiatan vaksinasi tanpa adanya hasil pemeriksaan medis yang sah.
“Kami memahami keresahan keluarga, namun penentuan penyebab kematian harus berdasarkan hasil pemeriksaan medis, bukan dugaan,” tambahnya.
Mereka berharap masyarakat dapat menyikapi informasi ini secara bijak agar tidak terjadi kesalahpahaman di tengah masyarakat. Selain itu, pihaknya juga menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara pihak sekolah, tenaga kesehatan, dan orang tua siswa agar pelaksanaan kegiatan serupa di masa mendatang berjalan lebih baik.