x

Santri Banyumas Siaga Jiwa Raga Untuk Indonesia Jaya di HSN 2025

waktu baca 3 menit
Selasa, 21 Okt 2025 09:33 37 Redaksi

BANYUMAS, L86News.com – Gema shalawat dan semangat kebangsaan menggema di Bumi Banyumas sekaligus menyatu dalam denyut Hari Santri Nasional (HSN) 2025.

Di tengah arus modernitas, santri Banyumas meneguhkan diri sebagai penjaga nilai dan penggerak zaman. Mengusung tema “Santri Siaga Jiwa Raga untuk Indonesia Jaya,” semangat itu mengalir deras melalui tayangan disalah satu stasiun TV Swasta di Banyumas yang menginspirasi banyak kalangan beberapa hari yang lalu.

Apa yang disampaikan oleh dua narasumber utama, H. Agus Abdul Munif (Gus Munif), Ketua Panitia HSN 2025 Kabupaten Banyumas, dan H. Faisal Riza, S.Ag., M.Si., Kasi PD Pontren Kemenag Banyumas, dalam program tersebut, ternyata sejalan dengan penegasan mereka kepada awak media Selasa pagi (21/10/2025).

Dalam wawancara online eksklusif, keduanya menuturkan makna mendalam Hari Santri sebagai momentum kebangkitan spiritual dan nasionalisme santri serta kebangkitan untuk meneruskan perjuangan para pendahulunya, di era serba digital.

Gus Munif menegaskan bahwa Hari Santri bukan sekadar peringatan tahunan, melainkan manifestasi rasa syukur atas perjuangan para ulama dan santri yang mengorbankan segalanya demi kemerdekaan bangsa.

“Hari Santri adalah wujud penghormatan atas jasa para ulama dan santri yang telah berjuang tanpa pamrih. Pesantren harus diperkuat sebagai pilar keislaman dan kebangsaan, sarana berilmu dan berkarya untuk negeri,” ujarnya penuh semangat.

Dalam kesempatan yang sama, Gus Munif juga menegaskan bahwa santri Banyumas siap meneruskan kebangkitan para pendahulunya dengan sepenuh jiwa dan raga.

“Semangat santri Banyumas tak akan padam. Kami mewarisi tekad para pendahulu yang berjuang dengan ikhlas dan berani, dan kini kami lanjutkan perjuangan itu dari pesantren menuju peradaban digital,” tegasnya penuh keyakinan.

Lebih lanjut, Gus Munif menyerukan semangat kebersamaan dalam menjaga marwah pesantren, sejalan dengan nilai-nilai Gerakan Nasional Ayo Mondok.

“Mari bersama kita jaga marwah pesantren. Santri, Gus, Ning dan Kiai harus bersatu memastikan pesantren tetap aman, nyaman, bersih, dan berdaya. Jadilah santri bijak di dunia digital, pilih tontonan yang mendidik, tangkal provokasi, dan sebarkan kebenaran dengan santun dan rutin,” pesannya lantang namun meneduhkan.

“Pesantren dan santri tidak boleh diam, mereka harus aktif di media, rajin menyiarkan syiar kebaikan, menjaga kehormatan ulama, dan memperkuat peran pesantren sebagai pengawal Indonesia menuju peradaban dunia,” imbuhnya.

Sementara itu, H. Faisal Riza menggarisbawahi bahwa pesantren kini tidak hanya menjadi benteng akhlak, tetapi juga mercusuar peradaban digital yang menuntun umat di tengah derasnya arus informasi global.

“Santri masa kini harus adaptif terhadap teknologi tanpa kehilangan ruh keikhlasan dan adabnya. Kementerian Agama terus mendorong kemandirian pesantren melalui literasi digital, pengembangan ekonomi syariah, dan kolaborasi lintas sektor,” ungkapnya dengan nada optimis.

Rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional Banyumas 2025 pun digelar penuh semarak dan kebersamaan. Di gelar berbagai kegiatan, mulai dari Sambang Pesantren, Ro’an, Ngaji ASN, olahraga bulutangkis, tenis meja, catur, lomba-lomba santri, hingga akan digelarnya Apel Akbar Santr di Alun-Alun Purwokerto dan Ngaji Kebangsaan bersama Gus Miftah dan Gus Kautsar, semuanya menjadi manifestasi cinta santri kepada agama dan tanah air.

Gus Munif menutup dialog dengan nada penuh harap, “Santri bukan hanya penjaga agama, tapi juga penggerak bangsa. Dengan iman, ilmu, dan pengabdian, mereka siap menembus batas zaman.”

“Dari pesantren yang sunyi hingga layar digital yang gemerlap, semangat santri Banyumas terus menyala, menyulam kebangsaan dengan keikhlasan, menyalakan cahaya ilmu dari bumi pesantren untuk kejayaan Indonesia.”

“Selama pesantren masih berdiri tegak, niscaya negeri ini tak akan kehilangan arah menuju cahaya-NYA.” Tutupnya.

KOLOM IKLAN








LAINNYA
x