CILACAP, L86News.com – Suasana penuh semangat dan kebersamaan mewarnai Desa Banjarwaru, Kecamatan Nusawungu, pada Senin (30/6/2025) dalam rangkaian acara adat Sedekah Bumi.
Tradisi arak-arakan gunungan tenong rutin setiap tahun kembali digelar dengan meriah. Acara dimulai dari rumah Pembangku Adat desa setempat dan diikuti oleh masyarakat, perangkat desa, tokoh adat, serta tamu undangan dari Dinas Provinsi Jawa Tengah.
Gunungan tenong, yang merupakan wadah makanan tradisional dari anyaman bambu, diarak keliling desa sebagai simbol rasa syukur masyarakat atas limpahan rezeki dan hasil bumi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Arak-arakan juga dimeriahkan oleh pasukan adat, kelompok kesenian lokal, serta rombongan perangkat desa.
Kepala Desa Banjarwaru Mugi prihantono dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga atas partisipasinya dalam menyukseskan acara tahunan ini.
“Kami baru saja melaksanakan arak-arakan tenong, yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan selama tiga hari berturut-turut. Puncaknya nanti malam akan digelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk sebagai bentuk pelestarian budaya dan penghormatan kepada leluhur,” ujarnya.
Tahun ini, acara Sedekah Bumi mengangkat tema Tambang Seubeut, yang mencerminkan nilai kebersamaan dan ikatan kuat antarwarga dalam menjaga tradisi. Pemerintah desa berkomitmen untuk terus mengembangkan konsep kegiatan setiap tahunnya dengan tema berbeda, hasil dari musyawarah bersama masyarakat.
Tradisi Sedekah Bumi ini juga menjadi ajang untuk mengangkat potensi lokal yang dimiliki Desa Banjarwaru. Setidaknya terdapat empat potensi unggulan desa yang ingin terus dikembangkan,” paparnya.
Desa ini juga memiliki pengrajin bambu yang memproduksi tenong, dan kerajinan lain dan bernilai jual tinggi. Kesenian Tradisional Kegiatan seperti wayang kulit, karnaval budaya, dan pengajian santri menjadi kekuatan seni budaya lokal yang potensial untuk dijadikan agenda wisata tahunan.
Pertanian dan Hasil Bumi sebagai desa agraris, hasil pertanian menjadi sumber utama penghidupan warga, dan simbol gunungan mencerminkan syukur atas hasil panen tersebut.
Potensi Wisata Budaya dan Religi adanya kegiatan adat, ziarah leluhur, serta perayaan Tahun Baru Islam menjadikan desa memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata religi dan budaya.
Acara ditutup dengan doa bersama sebagai wujud harapan akan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Banjarwaru di masa mendatang. Tradisi ini diharapkan terus hidup dan menjadi warisan yang mengakar kuat bagi generasi mendatang.
Kontributor : Shol