Tak Layani Isi BBM Dengan Jerigen, SPBU di Sulteng Didemo Petani dan Nelayan

waktu baca 2 menit
Rabu, 14 Sep 2022 17:46 127 Redaksi

PARIGI MOUTONG, L86News.com – Sejumlah masyarakat terdiri dari petani, nelayan dan pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM) jauh dari SPBU yang tergabung dalam Aliansi Masyarakt Peduli Nelayan dan Petani (AMPPN) berujuk rasa di SPBU Mepanga, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Bukan tanpa alasan, aksi demonstrasi ini dilakukan massa untuk merespon kebijkan SPBU yang tidak memperbolehkan pengisian BBM menggunakan jerigen. “Ini dampaknya sangat luar biasa bag petani, nelayan dan masyarakat yang jauh dari SPBU,” ujar Rafli Sukaanselaku Korlap aksi, Rabo (14/9/2022).

Pihaknya menyatakan sangat tidak setuju dengan kebijakan SPBU yang menutup pengisian BBM menggunakan jerigen. “Dampaknya petani gak bisa beraktivitas, nelayan gak bisa melaut perekonomian warga pun akan mandek. Apa seluruh warga dan nelayan harus membawa motor, traktor dan kapalnya ke SPBU,” tanya Rafli Sukaan

Hal senada juga disampaikan perwakilan petani sawah, mereka tidak ingin pengisian jerigen ditutup di SPBU, namun ia setuju jika memang harus diawasi dengan cara yang baik dan benar melindungi yang berhak.

Rafli berharap agar pengisian jerigen tetap diperbolehkan karena menyangkut ke pentingan dan keberlangsungan hidup petani, nelayan dan masyarakat yang jauh dari keberadaan SPBU.

Menangapi hal tersebut, Farid Pundanga selaku penanggung jawab SPBU Mepanga menyampaikan permohonan maaf dan jika memang sudah ada desakan dari para nelayan dan petani pihaknya akan membuka layanan jerigen kembali.

“Saya selaku penaggung jawab SPBU mohon maaf jika beberapa hari ini telah menutup total layanan pengisian BBM jenis solar dan pertalite melalui jerigen,” ucapnya.

“Ini saya lakukan demi menepis pihak-pihak yang tidak menginginkan adanya pelayanan jerigen di SPBU, tapi jika sudah mendapat desakan dari petani dan nelayan, layanan jerigen akan kami buka lagi,” sambungnya.

Namun, lanjut Farid, layanan jerigen bagi petani dan nelayan harus ada landasan rekomondasi dari desa dan kecamatan. “Rekomendasi itu sebagai acuan kami, dan kami mohon pihak TNI dan Polri bisa membantu agar pendistribusian BBM ke petani dan nelayan bisa tepat sasaran,” pungkasnya.

Reporter : Abd Rohman

KOLOM IKLAN







LAINNYA
x