JAKARTA, L86News.com – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal angkat bicara terkait maraknya kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah.
Ia menilai, persoalan tersebut muncul akibat kelalaian petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dengan baik.
“Ketika ada human error atau SOP yang sedikit saja tidak dijalankan, langsung terjadi kejadian luar biasa,” ujar Mirza usai memimpin Rapat Evaluasi Program MBG, Selasa (30/9/2025).
Dijelaskan oleh Mirza bahwa sejak Januari hingga 27 Agustus 2025, pelaksanaan program MBG berjalan tanpa kendala karena SOP dari Badan Gizi Nasional diterapkan dengan ketat.
“Artinya, ketika SOP dijalankan, selama delapan bulan tidak ada kasus keracunan atau zero accident,”
Namun situasi berubah setelah SOP mulai diabaikan. Kasus pertama terjadi pada 28 Agustus 2025 dan terus berulang hingga saat ini.
“Sampai hari ini sudah ada tujuh lokasi kejadian dengan total korban sekitar 500 orang. Ada yang dirawat dua hari, ada juga yang cukup diperiksa di puskesmas lalu pulang,” ujarnya.
Rahmat menegaskan, seluruh petugas SPPG wajib kembali bekerja sesuai aturan agar kasus serupa tidak terus terulang.
“Kita menekankan agar seluruh SPPG mengembalikan pola kerja seperti delapan bulan lalu. SOP harus dijalankan dengan sangat ketat,” tegasnya.
Selain itu, dia menginstruksikan seluruh kepala daerah, dinas kesehatan, puskesmas, hingga instansi vertikal di Lampung untuk memperketat pengawasan di dapur MBG.
“Mulai hari ini saya minta seluruh jajaran melakukan pengawasan penuh di setiap dapur MBG,” ucapnya
Meski diwarnai sejumlah kasus, Rahmat menekankan bahwa program MBG tetap memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Setiap bulan, program ini memproduksi sekitar 28 juta porsi makanan bergizi yang berimbas langsung pada meningkatnya kebutuhan pangan lokal.
“Artinya, setiap bulan terserap 28 juta butir telur, 28 juta potong ayam, 28 juta ikan, dan bahan pangan lainnya. Jadi jelas berpengaruh besar terhadap perekonomian lokal,” tutup dia.