x

Sempat Dibuli Karena Faktor Ekonomi, Margaret Akhirnya Lulus Tes Masuk UI

waktu baca 4 menit
Jumat, 25 Jul 2025 12:58 449 Redaksi

KUPANG, L86News.com – Cuplikan vidio dari salah satu akun Facebook bernama “le Tade” yang mengharukan karena mengunggah vidio seorang Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Imam Santoso bersama dosen legendaris UI, Doktor Sudibyo, menemui Margaret di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada,
Kamis, 24/7/2025

Seorang gadis asal Kupang Nusa Tenggara Timur bernama Margaret menceritakan perjuangannya bisa lolos Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Bukan dari kalangan yang berada, Margaret dan keluarganya tinggal di sebuah rumah kayu.

Rumah kayu tersebut hanya memiliki satu buah kamar, dengan sedikit perabotan.
Dosen Instutit Teknologi Bandung (ITB) sekaligus influencer Imam Santoso lalu mendatangi rumah sederhana Margaret. Tak cuma sendiri, Imam Santoso juga bersama dosen legendaris UI, Doktor Sudibyo.

Doktor Sudibyo adalah dosen di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia). Ia juga Kepala Subdirektorat Pengembangan Minat dan Bakat Mahasiswa di Direktorat Kemahasiswaan di Kampus UI.

Tak cuma itu, Sudibyo juga merupakan pendiri Vocal Grup UI (Vocademia).
Sudibyo merupakan “legenda hidup” bagi para Mahasiswa UI.

Kedatangan Imam Santoso dan dosen legendaris tersebut untuk memberikan beasiswa dan hadiah berupa uang tunai serta laptop kepada Margaret. Air mata Margaret dan orangtuanya langsung tumpah.

Dengan berderai air mata, Margaret lalu bercerita soal perlakuan tak menyenang kan yang diterima dari guru di sekolahnya. Murid berprestasi itu mengaku pernah di remehkan oleh gurunya gara-gara mengungkapkan cita-citanya berkuliah di UI.

“Diomongin ulang-ulang ‘Gak bisa bayar uang sekolah tapi mau kuliah di UI’,” ucap Margaret. Sempat saya tunggak uang sekolah juga,” imbuhnya.

Ucapan menyakitkan guru tersebut, sempat membuat Margaret berkecil hati, ia berniat mengubur mimpinya kuliah di UI.
Namun h-2 sebelum Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) ditutup, tekad Margaret untuk menempuh pendidi kan tinggi di UI kembali menguat.

“Jadi waktu itu hampir tidak daftar SNBP, h-2 penutupan jam 2 dini hari baru saya daftar,” ucap Margaret.

“Saat itu saya pilih satu, hanya UI saja,” imbuhnya. Kala itu Margaret merahasiakan keputusannya ikut SNBP UI, termasuk dari orangtuanya sendiri.

“Tidak ada harapan untuk lolos, kalau teman tanya, saya jawab ‘sudah daftar saja, mereka tanya daftarnya dimana, saya diam saja,” kata Margaret.

“Kalau mama nanya saya juga diam saja,”
“Enggak ada yang tahu saya daftar SNBP,” imbuh Margaret

Di hari pengumuman, Margaret terkejut saat mengetahui dirinya dinyatakan diterima di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Mengetahui Margaret diterima di UI, kakak kandungnya langsung bekerja esktra keras mengumpulkan uang untuk ongkos sang adik ke Jakarta. “Kakaknya kerja hampir 24 jam setelah tahu Margaret diterima UI,”
Ujar Imam Santoso.

Perjuangan Margaret tak berhenti sampai disitu. Setelah dinyatakan diterima di UI, Margaret kembali mendapat pernyataan merendahkan, kali ini bukan dari guru, melainkan dari tetangganya.

Tetangga Margaret mengatakan agar gadis tersebut tak usah bermimpi bisa kuliah jauh, pasalnya ia berasal dari keluarga miskin.

“Waktu lolos itu, setiap hari tetangga kalau ketemu saya diomongin terus ‘Ada anak pejabat PNS yang kuliah ke luar tapi kuliahnya tidak berhasil, hanya pulang bawa utang, jadi kita yang miskin ini jangan coba kuliah di Jawa’,” kata Margaret.

“Sempat dibilang juga ‘Miskin banyak gaya kuliah di Jawa’,” imbuhnya. Air mata Margaret dan kedua orangtunya terus mengalir saat menceritakan ucapan pedas tersebut.

Namun kini Margaret bisa membungkam mulut guru dan tetangga nya, dengan prestasi. Margaret yang berasal dari keluarga sederhana, bisa berkuliah di UI meski di tengah keterbatasan ekomomi.

Dalam postingan vidio tersebut, ada banyak Netizen yang berkomentar untuk memotivasi Margaret, seperti komentar dari akun Facebook bernama Rita Uly Simanjuntak.

“Itu guru perlu di didik , masa seorang guru bicara begitu harusnya di dukung lah, kita tidak tau jalan hidup seseorang walau pun orang tua kita miskin. Kalau Tuhan yang buka jalan tidak ada satu orang pun yang bisa menutupinya, sukses ya dek Margaret. Bungkam mereka degan prestasi mu, Tuhan yesus menyertaimu,” ucapnya.

Ada juga komentar dari akun Facebook Lidia Labkoli yang juga untuk menguatkan Margaret.

“Hapus air matamu Nona manis, jadikan omongan orang-itu sebagai senjata dan batu loncatan untuk berjuang lebih keras lagi, tetap rendah hati”.

Untuk diketahui, ayah dari Margaret berasal dari Kefa tepatnya di kampung Beboki dan Ibu nya dari Sabu. Margaret tamatan dari SMA 5 Kota Kupang.

Kontributor : Alex

KOLOM IKLAN








LAINNYA
x