KEBUMEN, L86News.com – Dalam suasana hangat dan penuh keakraban, Satlantas Polres Kebumen menggelar kegiatan “Ngopi Bareng Ojol” di pangkalan ojek Stasiun Kebumen, sebagai bagian dari rangkaian Operasi Patuh Candi 2025, Kamis 17 Juli 2025.
Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri melalui Wakapolres Kompol Faris Budiman menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan pendekatan humanis kepada para pengendara ojek online (Ojol) untuk menyampaikan pesan-pesan tertib berlalu lintas dengan cara yang santai namun mengena.
“Melalui interaksi yang cair ini, kami ingin menanamkan pemahaman bahwa Operasi Patuh Candi bukan sekadar penindakan, tetapi untuk meningkatkan kesadaran bersama demi keselamatan di jalan raya,” ujar Kompol Faris, Jumat 18 Juli 2025.
Di tengah tegukan kopi hangat, para pengemudi Ojol diberikan pencerahan seputar aturan lalu lintas yang kerap dilanggar, serta pentingnya menggunakan helm berstandar, melengkapi surat-surat kendaraan, dan menjaga etika berlalu lintas saat membawa penumpang.
Suasana kian akrab ketika dialog terbuka dibuka. Para pengemudi Ojol menyampaikan berbagai keluhan di lapangan, dan langsung ditanggapi oleh personel Satlantas dengan solusi yang membangun. Ini merupakan bentuk kemitraan antara Polri dan masyarakat, khususnya para pelaku transportasi daring.
Kompol Faris juga menyampaikan makna filosofi di balik secangkir kopi yang menjadi ikon kegiatan ini.
“Kopi itu menyatukan, dari aroma hingga rasa, mampu membuka ruang dialog yang jujur. Lewat ngopi, kita bisa temukan solusi dari persoalan-persoalan yang selama ini mengemuka di jalanan,” katanya.
Kegiatan “Ngopi Bareng Ojol” ini menurutnya tidak akan berhenti sampai di sini. Polres Kebumen berencana akan terus menggulirkan kegiatan serupa di lokasi-lokasi strategis lainnya, agar jangkauan edukasi semakin luas dan tujuan Operasi Patuh Candi dapat tercapai secara maksimal.
Dengan cara pendekatan yang lebih humanis, Satlantas Polres Kebumen berharap keselamatan dan ketertiban lalu lintas dapat tumbuh dari kesadaran kolektif, bukan semata karena takut terhadap razia.
“Keselamatan adalah kebutuhan kita bersama. Dan dari obrolan sederhana seperti ini, kami yakin akan muncul perubahan besar di lapangan,” tutup Kompol Faris.
Kontributor : Fit/Hum