LABUHAN BAJO, L86news.com – Perayaan Pancawindu (40 Tahun) Imamat Pater Andre Hamma, Ordo Fratrum Minorum (OFM) berlangsung sederhana, namun mengharukan dan menyentuh iman 400 umat yang hadir.
Selain Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, perayaan Pancawindu yang berlangsung di Kampung Lara, Desa Poco Golo Kempo, Kecamatan Sano Nggoang pada Selasa siang (15/7/2025) itu juga di hadiri Ketua DPRD Mabar, Benediktus Nurdin.
Perayaan Misa Kudus dipimpin langsung oleh Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus di dampingi Vikjen Keuskupan Labuan Bajo, Romo Rikard Manggo, Yubilaris Pater Andre Hamma, OFM, Romo Yuven dan ke enam imam lain bergabung sebagai selebrans.
Yubilaris Pater Andre Hamma, OFM lahir di Kampung Lara pada 71 tahun yang lalu dan Ditahbiskan menjadi imam dari Ordo Fransiskan 40 tahun yang lalu. Ordo Fransiskan sangat terkenal dengan kaul kemiskinan ketat sehingga sering disebut Ordo Saudara Dina. OFM sendiri sering diplesetkan menjadi Ordo Fakir Miskin.
Ia adalah seorang misionaris Fransiskan yang tempat pelayanannya paling banyak di negara Timor Leste. Saat ini beliau sebagai pimpinan OFM Timor Leste. Pater Andre pernah pula bertugas sebagai Pastor Paroki Aeramo di Mbay dan di Komunitas OFM di Gorontalo di Labuan Bajo.
Perayaan Perak Imamat Pater Andre sebelumnya berlangsung pada tahun 2005 di kampung Kaca, dan penanggung jawab utamanya semua keluarga besar Lara yang tinggal di Kampung Kaca, Boleng. Meski Perayaan Perak Imamat waktu itu terlihat sederhana, tapi mengharukan. Dimeriah kan dengan pentas seni tarian caci adat orang Manggarai.
“Di Tahun 2025 ini perayaan Pancawindu Imamat Pater Andre berlangsung di kampung Lara sebagai kampung asal/asli orang-orang Lara. Mereka adalah satu keturunan atau satu nenek moyang, yang menurut cerita berasal dari Minangkabau, meski ada versi lain dari Sulawesi,” ungkap Yonanes Sehandi
Orang Lara ini berkembang Karena wilayah kampung Lara sempit dan daerah tebing pula, maka sebagian orang Lara pindah ke Kaca dan Hento di Kecamatan Boleng, di Cumbi, Duwe, Dalong, dan Labuan Bajo di Kecamatan Komodo.
Ada pula orang Lara yang tinggal di Datak Kecamatan Welak dan di Wae Wako Kecamatan Lembor. Orang-orang Lara di kampung-kampung itu disebut sebagai riang dan jumlahnya semakin banyak. Ada pula orang Lara yang tinggal di Kupang, di Ende, dan Jayapura. “Saya termasuk orang Lara yang tinggal di Ende,” ungkap Yoahane Sehandi
“Yang membanggakan pada perayaan Pancawindu Imamat Pater Andre ini merupakan hasil kerja sama yang luar biasa dan mengharukan antara yang tinggal di kampung Lara dengan yang tinggal di berbagai riang yang disebutkan di atas,” imbuhnya
Ia juga mengucapkan terimakasih bagi semua keluarga besar Lara yang telah mengambil bagian untuk menyukseskan acara Pancawindu dari Pater Andre Hama, OFM di kampung Lara.
“Saya ucapkan terima kasih banyak untuk semua keluarga besar Lara yang telah mengambil bagian pada cara Panca Windu dari Pater Andre, yang sudah merancang kurang lebih dua bulan lamanya untuk menyukseskan acara Pancawindu dari Pater Andre.
“Terimaksih pula untuk ketua Panitia Bapak Stefanus Satu, Tua Golo (Kepala Kampung) Lara Mburak dan Lara Lujang, Ketua Riang Labuan Bajo Bapak Mateus Selma. Dan masih banyak nama yang terlibat, tetapi tidak dapat disebutkan satu per satu di sini,” ngkapnya
Lebih lanjut ia menyampaikan, Keluarga Besar Lara memang patut berbangga. Dari kampung Lara ini lahir empat orang pastor/imam Katolik. Imam pertama Pater Andre Hamma, OFM, kedua Pater Vinsen Bembot, SVD, ketiga Romo Yono, Pr, dan keempat Pater John Edu, SVD.
Sayang sekali, dua pastor terakhir telah meninggal dunia, Romo Yono meninggal beberapa tahun lalu, pernah menjadi Sekjen Keuskupan Agung Kupang pada masa Mgr. Petrus Turang. Pater John Edu, SVD, adalah Provinsial SVD yang meninggal dunia beberapa bulan yang lalu.
Semoga dengan Perayaan Pancawindu Imamat Pater Andre tahun 2025 ini dapat memulihkan keadaan karena kehilangan dua pastor muda yang belum sempat merayakan Perak Imamatnya. Pungkasnya
Perayaan ini juga diharapkan untuk memberi motivasi dan kekuatan untuk segenap keturunan Lara yang berada di mana saja berada, agar semakin meningkat kualitas hidup dan pelayanan mereka dalam profesi apapun dan di mana pun berada.
“Ini sesuai dengan moto Pancawindu Imamat Pater Andre Hamma kali ini, yakni: Marilah kita rehap kembali rumah Tuhan. Rumah Tuhan tidak hanya dalam bentuk Gereja, tetapi juga ruang kudus yang ada di dalam hati kita masing-masing,” tutup Yohanes Sehandi
Kontributor : Lex