Bayi Pederita Bocor Jantung di Labuhan Ratu Dua Memohon Perhatian Serius Dari Pemerintah

waktu baca 2 menit
Minggu, 6 Apr 2025 18:51 171 Redaksi

LAMPUNG TIMUR, L86News.com – Sarif, warga Desa Labuhanratu Dua, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, memohon perhatian serius dari pemerintah atas kondisi anaknya yang masih bayi dan menderita kebocoran jantung. Ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan medis dan dukungan yang diperlukan untuk pengobatan anaknya.

Saat ini, bayi laki-laki yang baru berusia kurang dari dua bulan tersebut terbaring lemah di tempat tidur. Kondisinya semakin memprihatinkan karena susu yang diberikan melalui selang tidak bisa masuk ke dalam lambung tidak berjalan dengan baik.

“Pihak Rumah Sakit Abdul Moeloek tidak memberikan pengarahan yang jelas mengenai kondisi anak kami, artinya kapan waktu ganti selang terus jika ada kendala kami harus mengadu kemana, sehingga kami merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa,” kata Sarif, warga Desa Labuhanratu Dua, Minggu (6/4/2025).

Awalnya, anaknya dirawat di Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung sejak awal Maret 2025 dan menjalani perawatan selama 45 hari. Meskipun pihak rumah sakit sudah memberikan izin untuk pulang, pasien yang bernama Fais Jaya masih harus menggunakan selang untuk memasukkan asupan makanan (susu) karena kondisinya yang belum sepenuhnya membaik.

Kata Sarif, pada Jumat (4/4/2025), selang yang digunakan untuk memasukkan susu dari hidung menuju lambung tampaknya tersumbat, sehingga susu tidak bisa masuk ke dalam lambung dengan lancar. Akibatnya, Sarif terpaksa kembali membawa anaknya ke Rumah Sakit Abdul Moeloek untuk memperbaiki selang tersebut.

“Jumat malam, kami langsung pulang setelah pihak Rumah Sakit Abdul Moeloek memperbaiki selang tersebut. Namun, setibanya di rumah, kami merasa ada kejanggalan karena susu tidak bisa masuk ke lambung dengan lancar. Setiap kali diberikan, anak kami malah tersedak,” kata Sarif.

Sarif berharap agar pihak pemerintah, khususnya Dinas Kesehatan Lampung Timur, dapat memberikan perhatian serius terhadap kondisi anaknya dan segera memberikan bantuan untuk kelanjutan proses perawatan medis yang dibutuhkan.

“Ini menyangkut jiwa anak saya. Kami harus bisa berkordinasi dengan pihak yang berkompeten karena kami, sebagai orang awam, tidak paham soal medis. Sejak semalam, anak kami tidak bisa makan dengan baik karena ada kejanggalan pada selangnya,” keluh Sarif.

Kontributor : Ibrahim

KOLOM IKLAN







LAINNYA
x