JAKARTA, L86News.com – Senin, 3 Februari 2025, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemebdukbangga)/BKKBN, Wihaji, berkesempatan mengunjungi Jimmy Hantu Foundation, sebuah lembaga agrosial yang berfokus pada upaya pencegahan stunting, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat Indonesia melalui pertanian.
Jimmy Hantu Foundation, melalui program Gerakan orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), telah menjadi orang tua asuh bagi 200 lebih bayi di bawah dua tahun (baduta) dari keluarga berisiko stunting.
Gerakan orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) merupakan gerakan bantuan bagi keluarga beresiko stunting melalui kepedulian para pihak sebagai Orang Tua Asuh (OTA). Orang Tua Asuh (OPTA) merupakan pihak yang berperan sebagai pemberi bantuan yang terdiri dari unsur Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, Individu/ Perorangan, LSM, Komunitas, Swasta, Perguruan tinggi/ Akademisi dan Media.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemebdukbangga)/BKKBN, Wihaji, menyampaikan bahwa melalui kolaborasi dengan program Rumah Ceting (Cegah Stunting) yang dimiliki Jimmy Hantu Foundation telah memberikan pelayanan pemeriksaan tumbuh kembang dan makanan bergizi, dengan metode intervensi intensif selama 30 hari. Hingga kini, 65 balita rutin mengikuti program ini dan menunjukkan peningkatan signifikan.
“Terharu melihat langsung antusiasme ibu-ibu dan anak-anak, harapan masa depan Indonesia. Melihat langsung bagaimana mereka bekerja keras dalam upaya pencegahan stunting membuat saya semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa ini” lanjut Wihaji.
Program Genting adalah inisiatif strategis yang bertujuan untuk melibatkan orang tua asuh dalam mendukung keluarga berisiko stunting melalui bantuan nutrisi dan non-nutrisi. Gerakan ini sejalan dengan upaya penguatan SDM yang berkualitas dalam peningkatan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Asta Cita poin 4.
“Mari kita berikan yang terbaik untuk anak-anak Indonesia, karena mereka adalah generasi penerus bangsa ini” ungkap Wihaji
Strategisnya Gerakan Cegah Stunting
Menteri Wihaji kerap mendengungkan ke segala penjuru tentang strategisnya gerakan pencegahan stunting bagi bangsa, di antaranya guna membangun generasi emas menuju Indonesia Emas 2045.
Apa yang dilakukan menteri Wihaji adalah sebuah tindakan mulia untuk ‘memoderenkan’ dan menyejahterakan kehidupan bangsa di masa depan. Adalah Genting, salah satu program yang digadang-gadang sang menteri sebagai jembatan menuju ke arah sana.
Genting, yang merupakan satu dari 5 program Quick Win menteri, diampu oleh sebuah lembaga negara bernama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, atau juga dikenal dengan singkatan Kemendukbangga/BKKBN.
Genting merupakan sebuah singkatan dari Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting. Baru seumur jagung, karena baru dirilis sekitar tiga bulan lalu saat para menteri Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dilantik di Istana Presiden, Jakarta. Tepatnya pada Senin, 21 Oktober 2025.
Walau belum dikenal luas oleh masyarakat kebanyakan, program Genting telah berhasil mengundang ribuan orang tua asuh untuk terlibat dalam gerakan mulia ini, dengan keterlibatan ribuan anak asuh, ibu hamil dan menyusui dari keluarga berisiko stunting.
Membedah program Genting, maka akan ditemukan satu kata kunci di dalamnya. Pentahelix. Artinya, program ini akan menuai kata sukses manakala dilakukan melalui gerakan gotong royong atau kemitraan oleh seluruh anak bangsa. Bukan hanya datang dari perseorangan, tetapi juga diharapkan keterlibatan komunitas, organisasi hingga pun akademisi dan industri.
Guna mengetahui kondisi di lapangan dan menyerap aspirasi yang berkembang di level masyarakat terbawa, menteri Wihaji, dan juga Wakil menteri Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, mau tidak mau harus turun ke banyak daerah. Hingga ke ujung desa sekalipun. Ini sesuai arahan presiden. Intinya, stop seminar, diskusi. Pecahkan persoalan di lapangan. Demikian Presiden selalu menandaskan.
Untuk itu, Sabtu (1/2/2025), menteri Wihaji menyempatkan diri mengunjungi ‘Jimmy Hantu Foundation’. Berlokasi di Jl. Kp. Nyalindung No.1, RT.02/RW.05, Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, foundation ini menjadi magnet tersendiri bagi menteri Wihaji. Khususnya pada program Rumah Ceting (Cegah Stunting).
Melihat langsung bagaimana mereka bekerja keras dalam upaya pencegahan stunting membuat menteri Wihaji semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. “Cegah stunting itu penting!” ujar menteri mengingatkan.*
Penulis: Martinus/Sara
Editor: Anie/Sara